Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Kamis, 30 Maret 2017

Yunus 3--4 dan Amsal 30--31

 (ternyata aku lupa nulis yang Yunus 4 dan Amsal 31 di sini haduhhh)


S: “Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu (Niniwe) sehari perjalanan jauhnya lalu berseru: “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan” (Yunus 3:4, TB)


O: Pernah seorang temenku tanya (sambil bercanda, tentunya :p), “Kotbah siapa yang paling hebat?”.
“Petrus?” jawabku.
“Bukan.”
“Yesus?” jawab yang lain.
“Hmm.. lainnya (nggak berani dia kalo udah nyangkut sama Tuhan :p wkwk).
“Siapa, dong?” aku dan temen-temen yang lain penasaran.
“Yunus,” dia nyengir.
Kami bingung. “Lah, kok bisa?”
“Soalnya dia cuma pake delapan kata buat bikin 120ribu orang buat bertobat :p Kalo Petrus kan, kotbahnya panjang banget, tapi yang bertobat cuma 3000 orang.”

Hmmmm.. -____- kok, kesel. Tapi kok ya bener wahahahaha :p


Tapi walopun gitu, baik dalam kotbah Petrus maupun Yunus, penggerak orang-orang bertobatnya itu sama: TUHAN. Ini yang aku pelajari hari ini. Kotbah maupun pengajaran kita nggak akan berdampak kalo Tuhan nggak ada di dalamnya. Percuma kita ngomong panjang lebar, tapi yang dengerin kagak paham (plus mereka nggak liat buah dari apa yang kita sampein dalam hidup kita). No. Mau ke manapun Tuhan utus, percaya deh bahwa Dia juga akan memberikan kemampuan pada kita :) Bukan kita yang hebat, tapi Tuhan!

A: Jadi inget waktu mimpin Pemahaman Alkitab (PA) di RemaCo tanggal 4 kemaren hehe :p udah abis jatuh dari motor (intinya gara-gara ujan, nggak ati-ati, SLIP! GUBRAK! Jatuh deh, aku. Padahal baru mau Ibadah Rabu Abu di salah satu gereja di Jogja -.- sakitnya yaampun huhu), buat jalan susah (tapi waktu kuliah tanggal 2-nya *lantai tiga, boo!* kudu semangat ’45 :p), berdiri juga sakit... hauhahaha -.-“

  Sempet pesimis, “Apa padha ndengerin, ya? Kan, ini temanya udah sering disampein. Bakal banyak yang tanya nggak, ya? (karena tujuannya juga buat diskusi, jadi biar nggak searah doang *baca: biar aku nggak banyak omong juga :p lol! Bercanda, kok :p*)”. Tapi aku langsung sadar, “Eh, yang berkuasa kan, Tuhan! Aku mah cuma alat”. Dan.... puji Tuhan! Temen-temen di situ padha ndengerin, respon, diskusi... (asikkk, tapi yaa pertanyaan mereka banyak yang jujur kagak bisa kujawab -.-“ Fix, mereka butuh suplai tema yang antimainstream. Bahas tentang dunia lain, mungkin... *serius, noh. Haha*

Di situ aku diingetin, “I’m a servant”  Yap, aku rindu untuk Engkau pakai, Tuhan! Here I am, send me, O Lord! Y

P: Tuhan, jadikan aku saluran berkat-Mu, di manapun Engkau hendak menempatkan aku. Let the people see You in me, and Your name will be glorify! Amin! :)


--**--

S: "Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: Selayaknyalah aku marah sampai mati" - Yunus 4:9

O: Yunus yang kesal karena melihat Tuhan nggak jadi menimpakan malapetaka pada Niniwe pun pergi dari kota itu, membangun pondok, dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Berdasarkan tafsiran-tafsiran yang aku baca, Yunus ini adalah hamba Tuhan yang cuma mentingin kebutuhan jasmani dia doang--tapi umat Tuhan nggak. Lah, paradoks ya? Dan di situ Tuhan pakai pohon jarak dan ulat untuk mengajari Yunus tentang kasih-Nya.

Ehhh.... Yunus marah -.-" Yaa, marah gara-gara panas sih, wajar ya. Tapi ini dia marah banget, sampe mau mengakhiri hidup! Haduh -_- Terus Tuhan tegur kaya' ayat di atas. Yunus yang bahkan nggak numbuhin (dan melayukan) pohon jarak aja sayang banget sama tumbuhan itu. Gimana dengan Tuhan yang udah menciptakan satu per satu penduduk Niniwe, dan tahu semua sifat, kebiasaan, dan apapun yang mereka lakuin? #DEG!

A: Beberapa waktu yang lalu, kartu kuotaku error. Dan ternyata nggak cuma punyaku, tapi punya banyak orang *hayo lho :p*. Mana mahal lagi *yaa buat anak kosan mahal eh wkwk*, dan masih puanjaaanggg masa berlakunya. Huhuhu... ya akhirnya beli lagi. Nah, waktu kartunya itu error, jujur aku sempet bingung dan kesel, "Duh, ini hape kagak guna dong, kalo nggak ada kuota blablabla..." Eh, terus Tuhan pakai peristiwa di pasal ini buat ingetin aku :) Emang kudu lebih memperhatikan orang lain yang baru ngomong, makanya ada peristiwa kartu rusak segala hehe *FYI sekarang udah gapapa kok kartunya :p*

P: Tuhan, ajar aku untuk lebih peka terhadap suara-Mu. AJar aku untuk nggak egois, but pelase guide me to fulfill Your heart's desire. Amin :)



Proverbs for Today – Chapter 30

Ayat 9 (versi TB) :) ”Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.”

Yap, aku harus bisa mencukupkan diri dalam segala hal :) Dan menaati peraturan, walopun peraturannya bikin kesel abis :p wkwkwk... Amin! :D


Proverbs for the day -- Chapter 31

Ayat 26 :) "Ia membuka mulutnya dngan hikmat, pengajaran yang lemah lembut di lidahnya". Hmm.. jadi kalo ngomong gaboleh ketus, dan harus berbobot. Gimana caranya ngomong pake hikmat? Doa. Minta ke Tuhan buat bisa bicara dengan hikmar dan lemah lembut (tapi tetep teges kalo perlu). I want to talk by You ways, God... Please help me. Amen. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar