Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Tampilkan postingan dengan label Ministry. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ministry. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 April 2018

A Random Thought on Qualitative Research Class

Rabu, April 11, 2018 0 Comments
from here
Ups! I didn't mean to not listen my lecture. It's because of my sleepy mood, so I need to do something that can increase my consentration.

So I scrolled my blog, and decided to read an article from Set Apart Girl from Leslie Ludy and team. Pearl, a literature ministry for Indonesian woman (yesterday was its 7th birthday!). Then, my eyes looked on Elisabeth Elliot's biography article. My thoughts randomly remembered about End of the Spear, a film that my youth fellowship watched on our Mission Month three years ago. Elisabeth's husband, Jim Elliot, was died in Ecuador with his Christian evangelical friends because killed by Auca people. You can watch the movie or read Through Gates of Splendor to know more about the story. The men's faith and sacrifice brought a great wave for missions, especially for their families. For example, Elisabeth and Valerie, her daughter, continued their beloved one's mission there.


--**--


My point is: how someone can go back to the place where her beloved one killed to serve the people there? Of course they won't. It would bring a great wound for their hearts.

But Elisabeth broke my hypothesis.

She kept serve the people, and her book, Through Gates of Splendor were written based on the other men's families' request. She told how their struggles and what happened after a long time since Operation Auca had been done.


Then, I searched the book through Google (duh, I wanna it haha) and I typed Elisabeth's daughter name there too, Valerie Elliot Shepard :) Though she never met her father before, but she realized that Jim's faith inspired her so much. How could she know about Jim and his faith? Well, of course from her mom and her father's journal too! Wow. I really speechless when Ms. Valerie wrote about Jim's journal that influenced her family's life. I really blessed to know

(written and spoken) words influence the people who read and listen them.

This blog-walking encourages me again to keep writing my rhema, articles, stories, etc. Maybe no one will read it for the first time. But as time goes by (especially when I have children soon), I'll give all of my rhema books (because there are many books of my rhema haha) and let my children to read them. I wish it will sow biblical teachings for them :) I also pray that my future husband has a big heart to lead our family to grow in Christ in every circumstance.


Lord, give me firmness without hardness, steadfastness without dogmatism, love without weakness.
(Jim Elliot - Journals of Jim Elliot)



Yes, mission is The Great Commission from Jesus Christ that we must do (Matthew 28:19-20). But we need to remember this: God calls us to be The Opened Book, started from our... family!



"What? Family?"


Yapss, how we can reflect Christ-likeness to other people if we never do that in our family? I know this is a difficult thing to be realized, but this is a fact. So let's live faithfully in Him... until He calls us home :)



Ganbatte kudasai! Y




Selasa, 20 Februari 2018

Hutang Lunas, ya!: I'm Exploding!

Selasa, Februari 20, 2018 0 Comments
"Wooo ra sah emosi!" (ra sah. Ora usah. Nggak usah - bahasa Jawa)

Padahal emosi sendiri adalah suatu kondisi perasaan seseorang ketika dia mengalami sesuatu. Emosi merupakan gabungan hasil dari bawaan (nature) dan pembelajaran dalam lingkungan (nurture), serta bisa memengaruhi kondisi fisiologisnya (jantung berdebar kencang, nafas memburu *halah*, dll.). Emosi dasar pun terdiri dari lima macam; yaitu senang, sedih, marah, jijik, dan takut. Nonton Inside Out deh, buat lebih tau jelasnya :) Tapi jangan yang pake subtitle Indonesia. Ngakak sendiri ntar. "Sedih, jangan! Kamu nanti merusak memori Riley," kata Senang.




WAIT, INI KOK JADI KAYA' MAU NULIS MAKALAH?

Iya, biar pembukanya nggak mainstream :p *ngelesdotcom*. Sebenernya ini tulisan dibikin buat jadi bahan sharing di grup BR yang udah kujanjiin sejak dua minggu lalu--tapi lupa ditulis mulu heheu. Jadi yaudah. Di sela-sela belajar buat kuis dan nyuci, aku share sekarang, yaa.


--**--


Minggu pertama kuliah (tanggal 5-9 Februari kemaren) berjalan dengan lancar, bisa ngasdos dengan baik (walopun sempet agak kelabakan gara-gara sebelumnya belum kedaftar sama akademik--puji Tuhan besok udah masuk ke pertemuan keenam :D). Tapi permasalahannya mulai muncul di hari Jumat.

Minggu, 04 Februari 2018

Hutang Lunas, ya!: Pearl Magazine

Minggu, Februari 04, 2018 0 Comments
Salah satu hutang ceritaku di sini adalah soal Pearl :p Wkwkwk... Maaf yaa, baru sempet nulis di sini kalo udah liburan panjang huhu. Tugas kuliah terlalu padet haha. So, let's the story began :)


--**--



Klik sini buat baca ato downlaod majalahnya


Pearl adalah sebuah majalah online untuk wanita Kristen yang mulai launching di tahun 2011. Sekarang bentuknya udah ganti ke blog, tapi tetep ga mengurangi esensi (lah lah, maaf bahasanya nyampur-nyampur sama bahasa laprak :p) artikel di dalamnya. Plus, Pearl juga ada Instagramnya yey! Sila buka di (at)majalahpearl di sono, ya. Semua boleh baca kok, especially for women--dari umur berapa pun (aku umur 15 taun pertama kali bacanya, dan kagum sama orang-orang yang mau mendedikasikan hidupnya untuk melayani di bidang literatur :))

Awalnya aku tau Pearl waktu dibilangin sama kakak KTB-ku (a. k. a. cirika). Dia bilang, "Coba baca Pearl Magazine, Vin. Ci Grace (a. k. a. Grace Suryani, penulis Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta--salah satu buku yang waktu itu jadi bacaan favorit (?) buat cewe-cewe RemPemCo) juga nulis di situ." Itu tahun 2012 kalo ga salah. Masih kelas 1 SMA wahahaha. Trus aku bilang, "Oke, Ci. Ntar kubaca-baca, deh." Dan ternyataaa~ :)) I'm really blessed when I read the articles! Bahasanya mudah dicerna, ditulis oleh para Godly woman juga, dan tentunyaaa bisa belajar tentang firman Tuhan melalui hobi: membaca! Wkwkwk..


"Wah, pasti yang nulis ini emang berdedikasi tinggi buat memberkati orang-orang yang baca, yaa," aku mikir gitu. Tapi aku nggak pernah kepikiran buat bergabung di dalam tim ini :p Nggak mungkin, ah. Tulisanku aja kaya' ababil gitu. Kebanyakan emot pula wkwk. Mana ada yang mau baca HAHA. Jadi yaaa selama dua tahun itu aku cuma baca doang. Berarti dari 2012 sampe 2014.

Sampe suatu ketika, di akhir 2014, ada pengumuman di bawah ini:

Senin, 27 November 2017

Mereka Juga Membutuhkan Cinta

Senin, November 27, 2017 0 Comments
Judul post di atas pernah kugunakan juga dalam tulisan yang dibukukan pertama kali oleh SMP-ku dulu hehe (thanks Pak Yudi dan teman-teman yang juga menulis dan membuat ilustrasi di Celoteh di Pojok Pikiran. Dan untuk Bu Seniwati yang menjadi inspirasiku :))


Dua minggu lalu, tepatnya tanggal 15 November 2017, aku ke sebuah SLB di daerah Wirobrajan, Yogyakarta. Nama SLB tersebut adalah SLB Helen Keller Indonesia--satu-satunya di Indonesia, gais!  So blessed when I visited them :) Aku ke sana buat masukkin surat izin observasi ke sana, dalam rangka tugas kuliah gitu (a.k.a. Psikologi Pendidikan Anak dan Remaja Berkebutuhan Khusus (PPARBK)). Sempet deg-degan karena belum pernah ke SLB sebelumnya, jadi ga ada bayangan lol.

Jumat, 27 Oktober 2017

Rumah Impian

Jumat, Oktober 27, 2017 2 Comments
Hehe jangan bosen ya gaes, kalo baca tulisanku :p Mumpung selo-di-antara-deadline-laprak-dan-tugas-lainnya wkwk.

Beberapa minggu yang lalu, waktu masih vakum dari nulis blog, aku buka-buka blog sesama blogger Kristen di sini (wkwk iya, sampe sekarang pun tulisan Ci Cella di mana-mana tetep memberkati :3). Di situ Ci Cella sempet share tentang rumah impiannya. Terus aku juga jadi pengen nulis gituan deh :p (ditambah udah diskusi sama Ko T sang calon *ups) Huakakakaka...

So check it out mine here! :)


--**--

Rabu, 25 Oktober 2017

Buklet Allone

Rabu, Oktober 25, 2017 0 Comments
Hi! :) I want to share one of my Photoshop project. Sebenernya sih, aku nggak tahu harus bikin gimana, tapi (by the grace of God) akhirnya jadi juga. Proyek ini adalaaahhhhhh buklet retreat-semi-makrab PMK! :D Jadi dalam beberapa hari ke depan, aku mau share apa aja yang udah kubuat sebagai portfolio-ku. Hari ini aku rencana mau coba cetak notebook buat diri sendiri sama buat seseorang yang spesial (CIE HAHA!) di hidupku :) Nggak tahu bisa ato nggak (semoga bisa, tulung, demi masa depan kantong yang cerah wkwk) hehe.

So here are my booklet designs! :)

Rabu, 18 Oktober 2017

How to Manage Your Busy Day

Rabu, Oktober 18, 2017 0 Comments


Siapapun kita pasti punya kesibukan masing-masing. Baik sebagai mahasiswa, karyawan kantoran, freelancer, maupun pekerjaan lainnya (apalagi ibu rumah tangga (alias IRT) yang kerjanya 24 jam tiap hari). Dan dalam setiap pekerjaan kita tentu dipenuhi dengan tugas maupun tuntutan. Ya, nggak? :p

Yang mahasiswa harus rela begadang (bahkan berhari-hari) buat nyelesaiin tugas di sela-sela ujiannya. Yang kerja juga harus rela lembur biar pekerjaannya nggak tambah numpuk. Yang IRT sibuk terus dari sebelum subuh sampai larut malam buat mastiin suami dan anak-anaknya baik-baik aja. Haduduu~ terus kapan dong, waktu refreshing-nya!? Serasa hidup isinya cuma buat tugas dan nuntasin kewajiban aja #sigh.

Tenang, di sini ada beberapa tips buat mengatasi masalah di atas. But remember: nggak semua cara di sini bisa diterapkan, karena ini adalah cara yang biasa aku lakuin. Caraku belum tentu sama dengan caramu, tapi semoga tulisan ini dapat menolong kalian, ya J

Rabu, 12 Juli 2017

Mengolah "Makanan yang Berat"

Rabu, Juli 12, 2017 0 Comments
Yak. Akhirnya blognya (hampir) lumuten lagi wkwk. Padahal dulu udah janji buat share rhema dari Bible reading :") Eh, akhirnya ga kelakon juga wkwk


So, sebelum terlalu berlumut, aku mau sharing kalo bener-bener yang namanya firman Tuhan itu soooo powerful! :) Aku ga bisa jabarin secara rinci kaya' gimana maksudnya. Tapi sejak aku membiasakan diri untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan (apalagi setelah mulai sibuk demi dedek 2017 wkwk), rasanya ituuuu jadi lebih bisa langsung nyambung sama firman apa yang nongol waktu ada pergumulan ini itu. Hehe.

Kamis, 27 April 2017

Matius 21 dan Amsal 21

Kamis, April 27, 2017 0 Comments
S: Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. - Matius 21:28--29

O: Aku pernah bercanda ke temenku (dan juga kujadiin status di WA :p), "Tiga huruf, tapi menunda segalanya:

Selasa, 11 April 2017

Matius 10 dan Amsal 10

Selasa, April 11, 2017 0 Comments
S: "See, I send you out as sheep among wolves. Be then as wise as snakes, and as gentle as doves" (Matius 10:16, BBE)

    "To everyone, then, who gives witness to me before men, I will give witness before my Father in heaven" (Matius 10:32, BBE

O: Dua ayat di atas diungkapkan Yesus setela Dia memanggil kedua belas rasul-Nya (hayo sebutin siapa aja :p).

Matius 9 dan Amsal 9

Selasa, April 11, 2017 0 Comments
S: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." (Matius 9:37b--38, TB)


O: "Everyone needs Jesus!". Kalimat ini pasti sering kita denger, kan? :) Dan emang bener, kok. Siapapun butuh Yesus! Tapiii~ orang yang bersedia dipakai Tuhan untuk memberitakan nama-Nya cuma sedikit.

Jadi inget sama KTB di gereja.

Matius 8 dan Amsal 8

Selasa, April 11, 2017 0 Comments
S: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh" (Matius 8:8, TB)

    "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" (Matius 8:26, TB)


O: Dari ayat 8 dan 26, Tuhan ingatkan aku akan dua hal:

Rabu, 29 Maret 2017

Yunus 1 dan Amsal 28

Rabu, Maret 29, 2017 0 Comments
S: “What are you doing, asleep? Get up! Cry out to your god! Perhaprs your god might take notice of us so that we might not die!” (v. 6, NET)


Amos 9 dan Amsal 26

Rabu, Maret 29, 2017 0 Comments
S: Sesungguhnya, TUHAN Allah sudah mengamat-amati kerajaan yang berdosa ini: Aku akan memunahkannya dari muka bumi! Tetapi Aku tidak akan memunahkan keturunan Yakub sama sekali," demikianlah firman TUHAN. (Amos 9:8, TB)

Senin, 20 Maret 2017

Yoel 1 dan Amsal 15

Senin, Maret 20, 2017 0 Comments
Yak, sekarang mulai BR dari Yoel 1, dan tetep ngelanjutin baca Amsalnya hehe :) setelah Yoel, ada Amos dan Obaja yang masih menanti. Cieee.. ditunggu buat dibaca, nih :p wkwkwk. Oke, langsung sajhaaa~ :D


--**--

Jumat, 04 Maret 2016

Eunike: One of Godly Mommies

Jumat, Maret 04, 2016 0 Comments
(Written for Pearl Magazine's blog. Check it here)


Coba tebak, siapa saja para wanita di dalam Alkitab yang menjadi ibu? Hm, rasanya banyak banget ya. Ada Hawa, Sara, Rahel, Lea, Rahab, Delila, Ratu Syeba, Bernike, Klaudia, blablabla... tapi, coba kita persempit lingkarannya. Dari sekian banyak wanita yang menjadi ibu, berapa banyak wanita yang menjadi ibu yang mengajarkan tentang firman Tuhan kepada anak-anaknya?



Kita bisa menyebut Maria, yang adalah ibu dari Yesus Kristus. Atau mungkin Hana, yang walaupun setelah dia melahirkan Samuel dia menyerahkannya kepada Eli—imam di Silo. Tapi pada tulisan kali ini, kita akan membahas tentang seorang wanita yang mungkin jarang dibahas keberadaannya dalam Alkitab. Dia adalah ibu dari salah satu anak rohani Paulus, di mana kita bisa membaca dua surat Paulus kepada anak muda ini. Coba tebak, siapa ibu yang dimaksud...



Sabtu, 26 Desember 2015

Ini (Refleksi) Natal 2015-ku :)

Sabtu, Desember 26, 2015 0 Comments
Siang tadi, aku berkata kepada-Nya, “Aku ingin menjadi putri.”

Dia tersenyum, lalu bertanya, “Kenapa tiba-tiba kamu berkeinginan seperti itu?”

“Aku ingin bisa menari seperti para putri di istana. Berputar-putar, menggerakkan badanku mengikuti irama musik...,” jawabku.

“Oh,” gumam-Nya, “maksudmu menjadi seperti putri yang menari bersama pangerannya?”

“Ya!” jawabku.

“Hm, bukankah kamu putri-Ku, putri dari kerajaan Surga? Suatu saat nanti pun, kamu akan menari bersama dengan banyak orang di kerajaan-Ku. Bersabarlah,” kata-Nya lagi.

“Tapi aku ingin menari sekarang!” aku mulai meninggikan suaraku.

Selasa, 24 Februari 2015

Learning (more) from the Children

Selasa, Februari 24, 2015 0 Comments
A few days ago, C’ Marcella wrote this:


“After telling a story about Heaven to Jasline (well, she opened a day care for her ministry at her home)...


Me: Do you want to go to Heaven?

J: Yes!

Me: Do you believe in Jesus?

J: Yes!

Me: What do you want to do when you see Jesus?

J: Play!

Me: What do you want to play with Jesus?

J: Hide and seek!”


--**--


I love the kiddos.
Ceritanya bareng-bareng
main CTA (Cerdas Tangkas
Alkitab) wkwk
#Happy Day #Sunday School


Haha, kesannya kaya’ aku udah jadi mama-mama (ato tante-tante? #pok) aja :p lol. But that’s what I feel. Aku suka anak-anak. Dan ada banyak alasan kenapa bisa begitu :) salah satu alasan terbesarnya adalah... karena mereka mengajariku banyak hal.


“Ngajarin banyak hal ke kamu?? Nggak salah nih??”


Nope. It’s true kok. Walopun mereka lebih muda belasan tahun dariku *secara aku sebentar lagi udah 18 tahun. Duh, mau kepala duaa~*, tapi tanpa mereka sadari, aku belajar banyak dari mereka.



2 hal terpenting yang mereka ajarkan ke aku ada:


a. Believing and Trusting

Aku heran sih, kenapa anak-anak bisa lebih gampang percaya sama orang lain, sementara orang dewasa nggak segampang itu buat ngelakuin hal yang sama.

Entah karena faktor umur, ato karena tingkat kepercayaan semakin berkurang *apalagi zaman sekarang banyak orang yang suka nyalahgunain kepercayaan orang lain*, I dunno. Tapi ini yang anak-anak ajarin ke aku. Mereka (secara nggak langsung) ngajarin aku buat tetep percaya sama Tuhan, tetep beriman pada Dia.

Beberapa hari yang lalu, aku SaTe tentang iman anak kecil. Jadi ceritanya, anak kecil itu kehilangan bolanya di rumah. Semua orang di rumah padha nyariin bola itu. Anak itu berdoa,’Tuhan, tolong temukan bolaku’. And you know what? Keesokan harinya, bolanya ada di halaman rumah :O padahal semuanya udah nyari bola itu sampe ke mana-mana lho! Contoh lainnya, kalian bisa baca conversation antara C’ Marcella sama Jasline :D


Di situ Tuhan ingetin aku, bahwa Dia selalu dengerin apapun yang jadi pergumulanku selama ini. Bayangin coba, doa ‘Tuhan, tolong temukan bolaku’ itu aja Dia dengerin *well... namanya juga ilustrasi sih. Tapi aku percaya kok, bisa aja itu terjadi*. Doa anak kecil aja *yang seringkali kita anggap sepele* Dia dengerin, apalagi doa orang dewasa (termasuk kita kah?) yang punya segudang masalah serius!



Sometimes your plans don’t work out, because God has better ones.


Pertama kali aku baca statement itu, entah kenapa aku jadi inget waktu aku mau masuk SMA. Well, aku sempet kecewa awalnya, karena aku nggak masuk program akselerasi di SMA-ku yang sekarang. Walopun aku cuma masuk ke program reguler *yang dulu sempat jadi RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional)*, aku bersyukur karena Dia pertemukan aku dengan banyak orang yang luar biasa *dan punya karakter-karakter ‘unik’ :p*.



Statement itu juga yang ingetin aku buat tetep percaya sama Tuhan, keeping my faith in Him. Walopun apa yang Tuhan mau sering nggak sesuai sama yang aku mau, tapi Tuhan sering kasih aku surprise yang nggak pernah aku sangka :) *namanya surprise mah siapa juga yang tahu selain yang ngasih kok ya hahaha XD*




b. Forgiveness

Pernah liat anak-anak berantem? Kira-kira, alasan mereka berantem itu apa coba?

Pasti banyak yang bilang gara-gara mainan :p *sok PD haha*. Tapi nggak cuma itu doang sih sebenernya. Kadang anak-anak berantem gara-gara nggak mau berbagi juga *berbagi makanan, misalnya*. Mereka kadang bisa berantem kalo ngerasa temen mereka direbut sama yang lain.


True story ya ini... dulu waktu aku kecil kan, sering main sama tetanggaku. Nah, pernah tuh, kami berantem *alesannya apa aku lupa sih, tapi kaya’nya nggak mutu kok #lhoh :v*. Sampe ada salah satu tetanggaku itu yang bilang, “Ah, koe dudu balaku (Ah, kamu bukan temenku–bhs. Jawa)”. Tapi kalo masalahnya udah selesai, setelah kita minta maaf, kita tetep main bareng lagi :) *duh, miss my childhood so much, when the most difficult thing is just about Mathematics #malahcurhat wkwk*

Karena mereka berharga.. :)
#The Greatest Gift #throwback #2014
#Christmas with orphanage at Seribu Pulau Orphanage

Tapi kalo orang-orang udah padha gedhe *jadi dewasa*... wah, masalah sepele kadang bisa jadi masalah besar! >.< mutung-mutungan *semacam diem-dieman gitu*, nggak chattingan berhari-hari, kalo ketemu rasanya pengen menghindar, dan yang lebih parah... malah ngajak orang lain buat ikutan musuhin orang itu -_- *udah banyak dapet cerita kaya’ gitu soalnya #duh*

Guys and gals, salah satu hal yang membedakan anak-anak dan orang dewasa adalah tentang pengampunan. Children can forgive others easily, but some adults feels so difficult to do the same thing. Buktinya udah kalian baca tadi :p


With Gloria! :)
#throwback #2014
*same caption as the previous
picture*

Nah, bukankah harusnya kita, yang udah (ngerasa) jadi orang dewasa, ngerasa malu kalo nggak bisa mengampuni orang-orang yang udah ngelukain hati kita?




But it’s too difficult, Vin! You don’t understand!



Oya, aku emang nggak tahu seberapa besar rasa kecewamu, luka di hatimu, dan berapa banyak air mata yang udah kamu keluarin buat nahan perasaan geregeten-sama-orang-yang-udah-ngelukain-kamu itu. But you know what? God knows it, even you’d never told it to Him... He knows every language of the tears. He knows how painful your heart is. He knows that it’s too difficult for you to forgive those whom have hurt your heart.


Bro and sist, serahin semua luka di hatimu buat Tuhan pulihkan. Berdoalah agar Dia memberikan hati yang baru kepadamu, agar kamu lebih bisa mengampuni dan mengasihi orang-orang itu :)


Aku dulu juga nggak bisa mengampuni orang dengan mudahnya *sampe sekarang juga gitu sih, tapi paling nggak ada progressnya :B*. Rasanya semua perasaan kecewa dan sebel itu pengen aku pendem doang. Tapi aku diingetin lewat retreat 2 tahun yang lalu *retreat RemPemCo* tentang hati yang dipulihkan. Bahwa keterbukaan adalah awal dari pemulihan. Dari situ, aku belajar buat terbuka, belajar buat mengampuni :) sulit? Jelas! Tapi nggak ada salahnya buat mencoba kan...?



Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

(Lukas 23:34a)



Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

(Kolose 3:13)



--**--


Anak-anak juga ngajarin aku gimana aku bisa menikmati hidup *do what you love*, gimana aku nggak boleh nyerah *bayangin aja ada anak yang keliatan gembira sambil naik sepeda, setelah jatuh berulang kali. He doesn’t give up to learn how to bike, and that’s why I should do the same thing to face the world*... :) mereka itu berharga banget, lho. Walopun orang sering memandang mereka dengan sebelah mata, sering menganggap remeh anak-anak, tapi Tuhan menghargai mereka. Bahkan Dia menjadikan anak-anak sebagai contoh bagi para murid.



At that time the disciples came to Jesus and asked, “Who, then, is the greatest in the kingdom of heaven?”

He called a little child to him, and placed the child among them. And He said: Truly I tell you, unless you change and become like little children, you will never enter the kingdom of heaven. Therefore, whoever takes lowly position of this child is the greatest in the kingdom of heaven.

(Mathew 18:3-4 – NIV)


Once again, anak-anak itu berharga banget di hadapan Tuhan. Kenapa? Karena Dia yang menciptakan mereka. So, jangan sampe kita mengabaikan kehadiran mereka di dalam hidup kita. Bukan cuma karena perkataan Tuhan Yesus kaya’ di atas itu, tapi karena anak-anak adalah generasi penerus gereja. Kalo dari sekarang kita nggak bisa meraih mereka, membimbing mereka untuk jadi teladan buat orang lain... aku nggak yakin dalam 5-10 tahun lagi gereja masih ada di sekitar kita ._.





Think again about the children and the church, and you’ll know what’s God desire for them :)