Hari ini tema persekutuan Pemuda-nya “The Quest of Identity”. Pencarian
identitas. Jadi Song Leader sama Kak
Intan (yang sukses bikin geli selama PaW :p), dan para gitaris (a.k.a.
Resi-Leo). Wkwk.Well, awalnya aku
galau waktu nyiapin kata-kata pengantar lagu Hidupmu Berharga bagi Allah. Galaunya karena... aku bingung antara
milih video Tuhan Tidak Tuli-nya K’
Yahya (adiknya C’ Grace Suryani), ato post Aku Berharga... :)-nya C’ Cella. Dan di menit-menit terakhir (cieh), aku
mutusin buat pake yang kedua :p lebih nyambung sih sama temanya (walopun yang
pertama juga nyambung tapi aku bingung gimana ngomongnya :B wkwk).
Waktu baca screenshoots dari artikel itu, aku (mencoba) menghayati setiap
katanya (eakkk). Dan di situ aku diingetin lagi, bahwa seburuk-buruknya aku,
aku tetep berharga di hadapan Tuhan. Aku bersyukur karena lewat persekutuan
hari ini, Dia mengingatkanku bahwa aku (dan kamu) berharga... sangat berharga.
Why...? Well...
aku buat tulisan ini (thanks C’ Cella.
Tulisanmu sangat memberkati hari ini hehe), dan mungkin kalian bisa membuatnya
juga (dengan versi kalian sendiri) :))
Cuma pengen share lagu aja sih... hehe. Ceritanya aku nemu lagu ini waktu mau
donlod lagu yang di-share sama C’
Cella lewat blognya (judulnya ‘Grace (by Laura Story)’). Nah, aku iseng-iseng
donlod lagu yang penyanyinya sama dengan lagu di atas, dan ketemulah lagu ini
:B Lagu ini judulnya ‘Blessings’,
dan eh... lagu ini emang bener-bener memberkatiku banget :) bahkan lagu ini
kaya’ nyeritain apa yang aku alami selama ini #tsahhsokpede :p haha.
Dari lagu ini juga, Tuhan ingatkan aku
bahwa berkat-berkat-Nya udah Dia kasih ke aku, dan harusnya aku bersyukur
karenanya. Yessss, it’s absolutely true,
God! I know that You’re near :) nggak cuma itu, Dia juga ingatkan bahwa
dunia ini bukan rumahku. Penderitaan dan masalah yang aku (dan semua orang
percaya, termasuk kalian :)) hadapi, pada saatnya nanti akan berakhir. Yang
harus kita lakukan saat ini adalah tetap percaya kepada-Nya, dan membiarkan
terus berkarya melalui hidup kita.
Hari ini aku ke sekolah buat legalisasi rapot buat daftar
ke universitas di Jogja. Aku tahunya telat banget sih, kalo deadline pendaftaran lewat jalur
prestasi (jadi nggak pake tes. Cuma pake rapot semester 3-4 :p) itu cuma sampe
tanggal 24 April. Jadiiiii... alamat aku harus cepet-cepet ke Jogjaaaaa wkwkwk
(and thanks God, tanteku mau
nganterin aku selama aku di Jogja. Lumayan, ada keluarga di sana hehe. Jadi
nggak takut kesasar :p)
Kemarin sebelum legalisasi rapot, aku sempet ngerasa
takut sih. Takutnya bukan karena nilai sih :B tapi, “Gimana kalo besok di sekolah nggak ada kepala sekolahnya? Alamat aku kudu
bolak-balik sekolah cuma minta legalisasi
dong~”. Ya kan? Kalo nggak ada legalisasi dari sekolah, sama aja aku nggak
bisa daftar ke univ -.- duh
Eehhh... ternyata waktu sampe di sekolah tadi, aku bisa
langsung legalisasi rapot :D aku cuma ngasih rapot itu ke guru TU, trus beliau
yang mintain tandatangan ke kepsek. Yeyeyee~ lega deh. Thanks God, makasih udah bantuin legalisasi Bu, makasih udah mau
melegalisasi rapot ya Pak :)
Dan entah kenapa, legalisasi rapot tadi sempet bikin aku
inget sama masa-masa sebelum aku percaya kepada Tuhan secara pribadi. Well, aku memang lahir dari keluarga
Kristen, termasuk anak yang aktif pelayanan (ciehcieh :p), tapi pernah
kepikiran sih, “Ntar kalo aku udah meninggal aku masuk mana yaaa?”
postinganku tentang marriage, yang minggu lalu? Well... kemarin malem, fellowship di Pemuda ambil tema kaya’ judul di atas. What did we talk about? Baca aja di sini yak. Enjoy! :)
Guten Abend! :) Dari renungan *ato diskusi*
waktu persek tadi dapet banyaaakkk banget. Dan aku seneng banget sama temanya
itu #plak #akubelummaumeridwakakaka
Oya. Kembali ke
benang merah. Jadi diskusi kali ini nggak cuma ngebahas tentang ‘apa, sih
tujuanmu pacaran’, tapi juga ngebahas tentang ‘aku harus gimana sama
pasanganku? Kalo putus gimana?’. Eh tapi nggak cuma itu dinx :p lol. Maafkan
ya, efek panik tadi sore soalnya haha.
So, tadi Pdt. Petrus Budi S. (beliau adalah salah satu staff dari Kambium, Gloria, Jogjakarta; yang jadi pembicara hari ini) ngebuka diskusi
hari ini dengan pertanyaan, “Coba deh
kalian amati waktu pemberkatan nikah. Pasti rata-rata bakal padha ngomong, ‘Aku berjanji akan selalu setia, baik di dalam suka maupun duka,
blablabla... sampai kematian memisahkan kita’. Ya kan?”
Eh trus masih
ada lanjutannya nih, “Tapi perlu kalian
tahu, zaman sekarang ada juga yang baru pacaran udah ngomong ‘Sampai kematian memisahkan kita’.” Wohhh, gilakkkk. Padahal pacaran aja
bisa ada kemungkinan buat putus kan? Kok udah berani ngomong gitu?? Wong yang
udah nikah aja bisa cerai kok! >.<
And here is the first question... ‘Sebenernya
kita boleh putus nggak sih, kalo udah pacaran? Trus, apa sih yang sering jadi
pemicu mereka yang udah pacaran bisa putus?”
When love means as ‘loving
the forgotten ones’, we can celebrate the day of love meaningfully :)
Dear readers, I’ll write this post in English. Maybe this
event can be held at your communities. Hope this post will inspire you :)
Have you ever thought that someday you’ll become a
Grandma or Grandpa? Have you ever thought that someday you’ll have children and
grandchildren? Well... I guess some of you have thought about the questions.
But, have you ever thought if (maybe) someday all of your beloved people will
leave you alone? You’ll be put at a nursing home, without your children or your
grandchildren beside you?
You know, those are things which in Grandma-Grandpa’s
mind nowadays. They miss their
family, miss their togetherness with their
family, miss the laughter from their beloved ones... but, they can’t feel it
now.
Ketika kasih berarti ‘mengasihi
orang-orang yang terlupakan’, kita dapat merayakan hari kasih sayang dengan
penuh makna :)
Guys, pernahkah kalian berpikir bahwa suatu saat nanti
kalian akan menjadi tua (jadi kakek-nenek)? Pernahkah kalian berpikir bahwa
suatu saat nanti kalian akan mempunyai anak dan cucu?
Well... aku yakin kalo sebagian besar (ato jangan-jangan malah
semuanya?) pernah berpikir seperti itu. Tapiiiii, pernahkah kalian berpikir
juga, bahwa suatu hari nanti orang-orang yang kamu kasihi akan meninggalkanmu
sendirian *konteksnya keluarga nih*? Kamu bakal tinggal di sebuah panti wreda
(panti jompo) tanpa anak dan cucumu?
Guys, kalo kalian sering nonton 'Masha and the Bear', pasti kalian pernah nonton episode mereka waktu Natal. Ceritanya, Santa Klaus yang harus nganterin hadiah ada di jalur kereta yang salah. Masha mainin tuas-rel-kereta yang dilalui Santa Klaus. Dan akhirnya... Santa Klaus kecelakaan *gara-gara jatuh* ._. Trus si Santa Klaus minta tolong ke mereka berdua buat nggantiin dia nganterin kado-kado Natal.
Masha mah seneng banget tuh. Dan akhirnya, mereka berdua nganterin tuh kado-kado. Mereka (baca: kelinci, tupai, landak, rubah, dll. :v) yang dapet kado jadi seneng juga. Sewaktu mereka mau masuk ke rumah (setelah mereka mengantarkan kado), Masha bilang, "Lebih bahagia memberi daripada menerima". Waktu pertama kali nonton episode itu, entah kenapa aku jadi inget kalo kalimat itu ada di Alkitab. Dan ternyata bener, Guys. Kebaktian Minggu tanggal 30 November kemarin membahas tentang ini (padahal aku baru mikir tentang post dengan tema yang sama. Wohh :O thanks God, and thanks to Ps. Nyoman Widiantara :))
"... Sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima"
Kemarin
Minggu (19 Oktober), K’ Daniel (Koko Pendeta :p lol! Ampun, KoDan wkwk) kotbah
di kebaktian. Temanya sih tentang keluarga yang menghayati penyertaan Tuhan ato
apa gitu (temanya panjang banget -.- #ups), terus tahu-tahu KoDan ngebahas
tentang perbedaan cemas (anxious) dan
kuatir (worry) *menurut Pak Joas,
katanya. Keliatannya sih Pdt. Joas Adiprasetya. Ehm, bener nggak ya..?*.
Pak
Joas bilang, kuatir adalah salah satu perasaan yang berhubungan dengan
psikologis seseorang. Misalnya, ada ortu yang mikirin anaknya yang belum pulang
dari sekolah. ‘Waduh... anakku di mana
ya? Udah pulang ato belum sih? Apa ada kegiatan lain di sekolah ya?’. Tapi
kalo cemas, nah ini bukan cuma nyangkut sama psikologisnya doang, tapi juga
sama spiritualitasnya. Pokoknya, dikit-dikit cemas, mikir yang enggak-enggak,
terlalu berpikiran yang terlalu panjang, blablabla... Dan perasaan cemas ini
yang Tuhan nggak pengen ada di dalam kehidupan kita. Iya sih... wajar aja kan
kalo kita kuatir sama sesuatu, tapi jangan kebablasan deh ya :p
Terus apa sih hubungannya
perasaan cemas sama penyertaan Tuhan?
Ini bukan post tentang cah cinta (yang biasanya galau mulu itu) ya, Guys :p huahahaha.. No! Tulisan ini tentang apa yang sering dipikirkan para pelayan Tuhan (entah itu sebagai song/worship leader, pengurus komunitas, majelis jemaat, dll), saat ada beberapa orang yang telah giat melayani Dia harus meninggalkan tempat pelayanan semula dan pindah ke tempat lain,
"Coba aja kalo si A masih di sini, masih bisa curhat macem-macem deh"
"Yahhhh.. pelayanan di sini tambah susah, sejak si B pindah ke kota lain~"
Guys, berpikiran seperti itu boleh-boleh aja kok. Tapi jangan sering-sering ya :) kalo kita sering mikir "I wish he/she were here...", waktu pelayanannya mulai kerasa susah... wah, pelayanannya nggak bakal maju-maju deh -.-
It's a post about my prayer for journey mate. It's only 7 prayers,
but it's allright :p And I'll start pray it from today, Saturday (Oct. 4th,
2014) :)
So, I'll pray for...
1.His
relationship with God
I desire that he has an intimate relationship with God, more than
anything in this world.
Aku tahu, dalam kehidupannya pasti ada jatuh-bangun di dalam
hubungan pribadinya dengan Tuhan (karena aku sendiri juga merasa begitu :p).
Tapi aku juga rindu agar hubungannya itu bisa semakin erat, semakin harmonis,
dan semakin membuatnya mendekat kepada Tuhan :) Dan agar lewat hubungannya
dengan Tuhan itu, dia bisa menyadari bahwa Tuhan tetap sama, dari dulu,
sekarang, dan sampai selamanya (Ibrani 13:8). Aku berdoa, agar dia tetap
setia menjaga hubungannya dengan Raja atas hidupnya itu :)
2.His focus on
God
I desire that he always searches God in every condition,
everytime, and everywhere.
Zaman sekarang, orang baru nyari Tuhan kalo ada masalah, ada
tantangan, dan waktu ada pergumulan dalam hidupnya. Tapi kalo hidupnya udah
baik-baik aja, wah... langsung lupa sama Tuhannya -_- haduhh...
Tapi aku nggak mau kalo ph-ku juga gitu. No! Aku berdoa agar dia
selalu mencari Tuhan kapanpun, di mana pun, dan dalam kondisi apapun. Fokusnya
dalam menjalin relasi dengan Tuhan adalah karena dia ingin selalu bersama-Nya,
bukan karena menjadikan Dia sebagai (maaf) pembantunya.
Aku rindu agar dia selalu bersyukur atas semua kejadian yang
menyenangkan dalam hidupnya, termasuk saat dia mendapat bonus dari
pekerjaannya, saat dia berhasil mencapai prestasi, bahkan saat dia dimampukan
untuk membimbing anak rohaninya.
Tapi bukan cuma itu, aku juga rindu agar dia tetap bersyukur untuk
setiap kejadian buruk dalam hidupnya, termasuk saat dia sedang sakit, saat
nilai pelajarannya turun, saat pekerjaannya tidak menentu, bahkan saat ada yang
memfitnahnya tanpa alasan yang jelas (Ratapan 3:22-23)
Kemarin malam, aku coba buka blogku, dan ternyata...
blogku (yang eunike-davinia.blogspot.com) nggak bisa dibuka *entah apa
alasannya*. Jadi, aku memutuskan untuk mengganti alamat blogku dengan alamat
yang sekarang (baca: eunikephinia.blogspot.com), dan judul blogku aku ganti
dengan Faith, Hope, and Love :) (baca di sini)
Anyway, nggak kerasa kalo ini udah tanggal 30 September (jadi
inget pelajaran sejarah tentang G30S/PKI :O). Ada buanyaaaaakkkk hal yang aku
pelajari selama bulan ini. Dan aku bersyukur karena di bulan ini aku
benar-benar digembleng *baca: dilatih* buat keep
grateful in every situation, always think positive, and never give up :)
Jar of Gratitude :))
Jadi, selama sebulan ini aku ikut semacam challenge yang sempat booming di Facebook, tentang ‘alasan
kenapa kamu bersyukur untuk hari ini’. Tantangan itu harus dijalani selama 30
hari, dengan menuliskan alasan untuk bersyukur itu (dan aku sempat bolong 4
kali :p haha!). Tulisan itu dimasukkan ke dalam jar of gratitude (toples ungkapan syukur). Barusan aku buka toples
itu, dan cukup speechless waktu baca
apa aja yang udah Tuhan lakuin selama bulan ini :p Well... sekarang aku pengen nulisin beberapa alasan kenapa aku
bersyukur selama bulan September ini :) Cekidott!!
“C’ Vin, menurutmu harapan itu apa sih?
... Kenapa kita butuh harapan?”
Kemarin Senin ada yang tanya gitu ke
aku. Wah, jujur aku bingung mau jawab apa :p *ampun, Ricky wkwk*. Tapi
terus akhirnya aku jawab gini deh,
“Harapan itu sesuatu yang kita
inginkan, yang pengen kita raih. Harapan adalah sesuatu yang membuat kita pengen
terus berjuang buat dapet sesuatu ... kenapa kita butuh harapan? Karena tanpa
harapan, nggak ada yang bisa kita perjuangkan. Tanpa harapan, nggak ada yang
bisa kita doakan. Tanpa harapan, hidup jadi useless.
Tanpa harapan, nggak ada gunanya kita hidup” --> kalimat terakhirnya kejem
banget ya -.-
Terus dia tanya lagi, “Kalo gitu,
kenapa ada orang yang nggak punya harapan masih tetep hidup?”
Kali ini aku beneran bingung mau jawab
gimana :p Jadi cuma bisa bilang, “Entahlah. Mungkin mereka masih pengen
menghabiskan waktu di dunia ini? (saking takut suwung kalo udah nggak di dunia
kali ya? #lhoh)”
Guys, pernahkah kalian juga berpikiran
hal yang sama? Atau jangan-jangan... kita sendiri yang merasakan bahwa hidup
kita ini useless, karena nggak ada
harapan buat hidup kita, karena nggak ada yang bisa kita perjungain.
Guys, entah kok akhir-akhir ini aku pengen banget buat
nulis tentang “ketika kamu berdoa bagi calon ph kamu”. Cieciecieee... *tebar
bunga*. Ada kerinduan buatku untuk bisa nulis post tentang ‘when we praying
for someone’, seorang calon ph :) hehe. Baru-baru ini aku diingetin Tuhan
tentang pergumulan itu, dan bersyukur karena aku dikasih kesempatan buat bisa
bergumul tentang ph saat ini (sebenernya udah sejak 2 tahun yang lalu dinx) :B
haha.
When we praying for
someone berarti... kita mau
percayain cerita cinta kita ke Tuhan, membiarkan Dia untuk menuliskan cerita
itu, dan agar cerita itu bisa memuliakan Tuhan :)
Aku tahu gimana rasanya waktu mercayain cerita itu ke
Tuhan. Harus siap merelakan *aduh aduhh~* keinginan-keinginan kita untuk Dia
pangkas dari love story kita. Harus
siap menjalani masa-masa menerima, mengampuni, dan mengasihi calon ph kita.
NB: post ini ditulis oleh seorang remaja
yang tidakpintar secara teologi, tapi
hanya pelayan Tuhan yang nggak begitu tahu seluk-beluk gereja. Post ini ditulis oleh seorang remaja
yang hanya tahu sedikit dari istilah katekisasi, bukan majelis gereja, apalagi
pendeta.
Baru 2 bulan masuk sekolah, tahu-tahu tugasnya langsung seabrek. Huaaa -.- namanya juga udah kelas 12. Haha.
Anyway,
beberapa minggu
yang lalu, aku dan seorang temanku chatting
lewat Whatsapp. Wkwkwk.. kita ngobrol ngalor ngidul (tentang pelayanan haha),
sampai akhirnya dia ngomong tentang katekisasi. Nah, temanku ini dikasih tahu
sama temanku yang lain kalo ‘katekisasi itu bukan sebuah syarat untuk jadi pelayan Tuhan, tapi katekisasi
berarti untuk meyakinkanmu tentang iman yang kamu yakini, memperdalam imanmu
tentang Kristus. Hm, and I think it is
true :)
Buatku,
katekisasi diadakan bukan cuma sebuah syarat untuk bisa dibaptis (baik sidi
maupun dewasa). Tapi lebih dari itu, katekisasi bertujuan untuk memperkuat iman
kita tentang Dia, Sang Penyelamat dan Tuhan atas hidup kita. Jadi, kalo ada
anggapan kalo katekisasi cuma sebuah syarat untuk jadi pelayan Tuhan (entah
sebagai pengurus, majelis jemaat, panitia pos jemaat, dll) atau syarat untuk
bisa dibaptis... O ooo.. kalo aku boleh bilang sih, itu nggak sepenuhnya benar
:)
Kemarin Sabtu itu rasanya miss banget deh. Miss, karena ada banyak hal yang kacau selama
Thank God for everything, including
your simple part of your life :)
seharian itu. Haduhduhhh.. what a chaotic day lah :p tapi walopun begitu, entah kenapa aku nggak bisa ngumpat-ngumpat :O Wow, buatku itu amazing Guys. Amazing, karena tanpa pertolongan Tuhan, aku mungkin udah ngomong gaje :p Wkwkwk...
Sooo apa aja yang aku alami selama Sabtu kemarin itu, bisa kalian baca di sini:
1200 characters aren't enough to describe who am I. But one sentence that can describe me is, "I'm a princess of Heavenly King who has saved me with His everlasting love and grace; and there is no reason to regret my decision to follow Him" :)