Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Kamis, 09 Maret 2017

Hosea 9 dan Amsal 9

S: "Allahku akan membuang mereka, sebab mereka tidak mendengarkan Dia, maka mereka akan mengembara di antara bangsa-bangsa" - Hosea 9:17



O: Ngeri. Itulah yang terlintas di pikiranku waktu baca bagian ini. Lagi-lagi Tuhan ingetin buat selalu bersandar padanya, bukan pada pengertian kita sendiri (Amsal 3:5). Di pasal yang sama juga dibahas tentang "hari-hari Gibea" (Hakim-hakim 19:1--30). Apa maksudnya?
Silahkan baca Hakim-hakim langsung ya :)  Pada masa hakim-hakim tersebut, bangsa Israel bertindak berdasarkan pemikiran mereka sendiri (walopun di peristiwa Gibea itu, mereka ada tanya ke Tuhan, sih). But on the last part of Judges, dikatakan bahwa mereka berbuat berdasarkan pemikiran mereka sendiri. Wah, parah kan? :O Padahal nggak semua yang kita pikirkan itu 100% bener adanya, lho! Kenapa bisa nggak 100%? Karena seluruh hidup kita telah jatuh dalam dosa. Totally. Otomatis, segala pikiran, perkataan, dan perilaku kita itu tercemar oleh dosa. Makanya kita membutuhkan Yesus Kristus sebagai Gembala Kehidupan kita, agar kita dituntun-Nya untuk menjadi serupa dengan-Nya. Nggak mungkin kan, kita mau terus berpegang pada sesuatu yang justru menjerumuskan hidup kita dalam kebinasaan? That's why we need God!

See? Karena itulah, kita perlu lebih peka sama Tuhan karena Dialah Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yohanes 14:6). Kita nggak bisa berjalan menuju kehidupan kekal kalo Tuhan nggak menuntun kita berjalan dalam jalan-Nya. Yang Dia minta hanya ketaatan kita. Ketika Dia minta kita untuk taat pada-Nya, itu artinya Dia telah mempersiapkan sesuatu yang nggak kita duga sebelumnya. Waooo... apa itu? Nggak tahu. Yang penting, kita nurut sama Pemimpin kita :) We just need to walk on His path. Sesulit apapun, kita kudu tetep tenang karena Tuhanlah yang memimpin kita. Iya, sih. Ini ungkapan klise, tapi ini bener adanya. "Meski berjalan di lembah kelam, Gembala baik membimbingku tetap; 'ku dihentar dan tak gentar, Bapa Sorgawi t'rus menjagaku..." demikian lagu hymne yang sering mengingatkanku secara pribadi bahwa Dia ada--dan akan terus ada--untuk memegang tanganku, dan berjalan bersama-Nya akan membuat hati ini jauh lebih yakin daripada kalo harus berjalan sendirian.

Let our journey of faith will make His name more glorified :)



A:  Yak, lagi-lagi diingetin buat taat. Udah harus segera bikin tugas lalala :') hehe. Emang sih, awalnya males banget bikinnya. Tapi toh, itu buat kebaikanku juga. Seenggaknya di minggu ini, dari enam tugas, dua kudu selesai minggu ini (soalnya ada yang buat UTS dan itu take home :') hehe). Enggak boleh molor-molor! Oiya, nggak ngaret juga (ini yang susah uhuhuhu)



P: Tuhan, aku mau untuk lebih taat pada-Mu. Tolong bentuk aku dalam kesetiaan-Mu untuk senantiasa menaati hal-hal yang harus kulakukan. Hancurkan segala keegoisan dan kemalasanku, ya Bapa. Ampuni aku kalo aku masih suka molor-molorin tugas :"" Amin.




--**--



Proverbs for today -- Chapter 6


Ayat 8 :) Aku rindu untuk jadi orang bijaksana, yang kalo dikasih nasehat (dan ditunjukkin kesalahannya) itu bisa menghargai orang yang ngasih nasehat itu--dan ngelakuinnya, tentu aja! Hahaha. Percuma dong, orang udah berbusa-busa nasehatin tapi akunya tetep nggak mau berubah :') Walopun agak keras, tapi toh itu buat kebaikanku, kan? Tuhan bisa pake siapapun untuk mengubahkanku; tinggal akunya yang mau atau nggak, kan? Aku juga nggak boleh bales mengkritik (padahal sebenernya seru HAHA), tapi justru berterima kasih pada mereka yang memberi nasehat itu.

Tuhan, ajar aku untuk nggak mengeraskan hati saat ada yang memberikan nasehat padaku. Tolong aku untuk nggak jadi kemlinthi (ehm, sok tahu. Sotta) kalo ada yang kasih masukan. Dan tolong aku ya, Bapa, agar dari nasehat-nasehat itu, aku pun boleh bersyukur karena mereka telah menjadi perpanjangan tangan-Mu untuk membentukku semakin serupa dengan Kristus. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar