Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Tampilkan postingan dengan label Song for His glory. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Song for His glory. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 April 2015

What if Your Blessings Come through Raindrops

Senin, April 27, 2015 0 Comments
Cuma pengen share lagu aja sih... hehe. Ceritanya aku nemu lagu ini waktu mau donlod lagu yang di-share sama C’ Cella lewat blognya (judulnya ‘Grace (by Laura Story)’). Nah, aku iseng-iseng donlod lagu yang penyanyinya sama dengan lagu di atas, dan ketemulah lagu ini :B Lagu ini judulnya ‘Blessings’, dan eh... lagu ini emang bener-bener memberkatiku banget :) bahkan lagu ini kaya’ nyeritain apa yang aku alami selama ini #tsahhsokpede :p haha.

Dari lagu ini juga, Tuhan ingatkan aku bahwa berkat-berkat-Nya udah Dia kasih ke aku, dan harusnya aku bersyukur karenanya. Yessss, it’s absolutely true, God! I know that You’re near :) nggak cuma itu, Dia juga ingatkan bahwa dunia ini bukan rumahku. Penderitaan dan masalah yang aku (dan semua orang percaya, termasuk kalian :)) hadapi, pada saatnya nanti akan berakhir. Yang harus kita lakukan saat ini adalah tetap percaya kepada-Nya, dan membiarkan terus berkarya melalui hidup kita.

Senin, 06 Oktober 2014

Mujizat 'kan Terjadi -- Kevin and Karyn

Senin, Oktober 06, 2014 0 Comments
Beberapa minggu yang lalu, aku cukup sering share teaser album terbaru Kevin-Karyn di Facebook. Buat apa coba? Hayo tebak :p wkwkwk...


Paketnya belum kebuka wkwk
Buat coba peruntungan (halah apaan sih haha) biar dapet album terbaru mereka. Huahahaha~ alasan yang ‘cukup tau aja deh’ ya :p Iya, beneran itu. Aku sih mikir, “Dapet ya puji Tuhan. Enggak dapet ya nggak papa” *efek karena udah pernah ikut kuis berhadiah tapi nggak dapet hadiahnya :v #kasihan #lhoh* wkwkwk... And the result is... dapet albumnya! Akhirnya! Huakakakaka... cukup excited waktu pengumuman pemenang album itu di-share di akun mereka, soalnya hari di mana pengumuman itu dikeluarkan, aku baru bad mood gara-gara tugas seni rupa :p *kapan-kapan aku upload gambarnya di sini, ato kalian bisa coba buka Facebook-ku wkwkwk*. Yaaaa.. puji Tuhan deh ya :)

Kamis, 25 September 2014

Never Give Up Hope

Kamis, September 25, 2014 0 Comments
“C’ Vin, menurutmu harapan itu apa sih? ... Kenapa kita butuh harapan?”


Kemarin Senin ada yang tanya gitu ke aku. Wah, jujur aku bingung mau jawab apa :p *ampun, Ricky wkwk*. Tapi terus akhirnya aku jawab gini deh,


“Harapan itu sesuatu yang kita inginkan, yang pengen kita raih. Harapan adalah sesuatu yang membuat kita pengen terus berjuang buat dapet sesuatu ... kenapa kita butuh harapan? Karena tanpa harapan, nggak ada yang bisa kita perjuangkan. Tanpa harapan, nggak ada yang bisa kita doakan. Tanpa harapan, hidup jadi useless. Tanpa harapan, nggak ada gunanya kita hidup” --> kalimat terakhirnya kejem banget ya -.-



Terus dia tanya lagi, “Kalo gitu, kenapa ada orang yang nggak punya harapan masih tetep hidup?”


Kali ini aku beneran bingung mau jawab gimana :p Jadi cuma bisa bilang, “Entahlah. Mungkin mereka masih pengen menghabiskan waktu di dunia ini? (saking takut suwung kalo udah nggak di dunia kali ya? #lhoh)”


Guys, pernahkah kalian juga berpikiran hal yang sama? Atau jangan-jangan... kita sendiri yang merasakan bahwa hidup kita ini useless, karena nggak ada harapan buat hidup kita, karena nggak ada yang bisa kita perjungain.

Senin, 14 Juli 2014

Man of My Dream

Senin, Juli 14, 2014 0 Comments
Pas banget buat kalian yang baru galau ehehehe :p "Because my first kiss is my wedding kiss..." :)


NB: silahkan diterjemahin sendiri ya :p lol

Jumat, 06 Juni 2014

Pure -- Kari Jobe

Jumat, Juni 06, 2014 0 Comments
Beberapa hari yang lalu, aku download lagunya Kari Jobe, judulnya Pure. Lagu itu njelasin bahwa kasih Tuhan itu murniiiii banget. Kasih Tuhan itu tulus, tanpa syarat. He loves us with His unconditional love. Dan sebagai anak-anak-Nya, sudah sewajarnya dong kalo kita punya kerinduan buat punya hubungan lebih dekat lagi dengan Bapa kita :)



Your love is pure
Your love is precious
Your love is all I need

Your love surrounds me
Your love astounds me
Your love is everything




I run to You
My heart is weak
I cling to You
You’re all I see

It's my hearts desire
to be close to You
Cause here in Your arms
I'll find my strength.

(More than the air that I breath,
more than the song that I sing,
I need You)


Everything I want

Everything I hope in
Everything my heart cries out for



Everything I want

Everything I hope

Selasa, 28 Agustus 2012

Father We Commit to You

Selasa, Agustus 28, 2012 0 Comments
I found the title of song in a wedding liturgy. Hehe... When I was hearing this song, I thought that this is the best (my version) wedding song. Just read this lyric and download it! ^^


God before us, God beside
God within us abide
God in heaven and in this place
Father we commit to You this day.


God in pleasure, God in paint
God will ever remain
God in gladness and God in strife
Father we commit to You our lives.


For we know, that You are faithful
Through the stillness and the storm
For You’ve been with us from the start
Father we commit to You our hearts.

Senin, 13 Agustus 2012

Choosen and Called (Ev. Samson Dabbas)

Senin, Agustus 13, 2012 0 Comments
Tahu nggak? Jumat lalu, 10 Agustus 2012), Rokris di sekolahku dan beberapa sekolah lain di kotaku (btw, aku nggak ketemu sama seniorku di gereja, padahal dari sekolahnya ada yang ikut. Eh... lupakan) punya acara lho :D Ini dia XD jreng jrengg~
 

Revival Day’: ‘Choosen and Called’ – dpo. Ev. Samson Dabbas (Nigeria) di Gereja Pengharapan Allah (Army of God)




Uhuu~ :3 Dari Nigeria jauh – jauh ke Indonesia~ Waooo~ :D


Eh, nggak cuma sampai di situ aja, lho. Mr. Samson ini fasih banget ngomong pakai bahasa Inggris (plus ada translator-nya :D), dan juga lumayan bisa ngomong pakai bahasa Indonesia (‘makan’, ‘terimakasih’, ‘Tuhan Yesus baik’, dsb~). Wkwkwk~

Btw, kemarin Jumat aku juga sempat mencatat beberapa poin dari khotbah beliau. Sebelum firman, ada praise and worship lho :3 Rasanya mau lompat – lompat, deh XD wkwkwk~ (lebay ah). Kes’lamatan bagi Allah, yang duduk da bertahta. Kami naikkan pada Anak Domba! – TW (y)

Oyaa!! Ayo kembali ke benang merah :)
Silahkan baca beberapa poin dari khotbah Mr. Samson ya :D

Minggu, 12 Agustus 2012

What Would Jesus Do? - Song

Minggu, Agustus 12, 2012 0 Comments
A few posts ago, I wrote about 'What Would Jesus Do?' film, right?
Now, I'll post the theme song. Hope you'll like this song, and you can make a reflection from this song. Have you be like Jesus, help each other, love your enemies, and many more?




They stopped saying prayers at school yesterday
There’s a boarded up rundown church up on third and main
Missions overflowing and the crime it just keeps growing
And I’m not sure when it’s gonna stop
But man this world is all we got.

Senin, 28 Mei 2012

Dia Memilih Disalib

Senin, Mei 28, 2012 0 Comments
ada lagu dari Sari Simorangkir, waktu malam pujian kemarin. wonderful song!



Bait =

Raja s'gala raja
Tuhan s'gala tuhan
Yang tinggalkan kemuliaan-Nya
Turun ke dunia

Yesus Penolong yang Setia

Senin, Mei 28, 2012 0 Comments


waktu malam pujian kemarin, ada lagunya Wawan Yap :D check this lyric! ^^



Bait:


Gelapkah jalan dikehidupanmu
Kau letih kau penat kecewa
Gentar hatimu menghadapi semua
Dan tak pernah kau temukan jawabnya

Sabtu, 26 Mei 2012

God has Breathed Me

Sabtu, Mei 26, 2012 1 Comments
annyeoong!! ^^



tadi, waktu Solus maju di malam pujian, mereka *dasar aku yang nggak ikut nyanyi :P* nyanyi 'God has Breathed Me'.


lagunya bagus banget. aku udah download liriknya, tapi nggak download lagunya *dasar nggak ada lagunya di mana - mana -__-*


yaa.. jadilah aku mau nulis liriknya di post ini. semoga bermanfaat. dan, eh.. kalau semisal kalian punya lagunya, tolong kasih tahu link-nya download ya. wkwkwk~ thank you!

Senin, 30 April 2012

All of These

Senin, April 30, 2012 0 Comments
Kemarin Minggu *29 April 2012*, waktu ngerayain ultah-nya Solus Christus *paduan suara Remaja - Pemuda di gereja* yang ke-3, kita sempat nyanyi lagu ini. Aku *yang ikut nyanyi* jadi pengen nangis :') Lagunya bagus banget lho ^^ Silahkan dilihat~




Bait 1 =


Sungguh besar anug'rah kasih-Nya
Sungguh dalam pengampunan-Nya
Sungguh agung karya tangan-Nya
Semuanya bagi kita...

Jumat, 06 Januari 2012

A Worth-It Waiting (2)

Jumat, Januari 06, 2012 0 Comments
"Wah, maaf! Aku telat!"

Aku langsung duduk di depan Kak Fuyuki yang (mungkin) heran dengan sikapku.


Hari Sabtu, jam 10 pagi, Mocca and Espresso Cafe


Oke, setelah kemarin malam aku memberitahu waktu untuk ngobrol, kami berdua akhirnya bisa duduk berhadapan di kafe ini.

Kamis, 29 Desember 2011

Terang - Glenn Fredly

Kamis, Desember 29, 2011 0 Comments
Jadilah terang jangan ditempat yang terang
Jadilah terang di tempat yang gelap


Jadilah jawaban jangan hanya kau diam
Jadilah jawaban diluar rumahmu

Senin, 19 Desember 2011

In Christ Alone

Senin, Desember 19, 2011 0 Comments
If I remember this song, I'll remember that I'm precious in His sight :)


-Song at Youth's X'mas. December, 17th, 2011-




In Christ alone my hope is found
He is my light, my strength, my song
This Cornerstone, this solid ground
Firm through the fiercest drought and storm
What heights of love, what depths of peace
When fears are stilled, when strivings cease
My Comforter, my All in All
Here in the love of Christ I stand

Kamis, 15 Desember 2011

Makasih, Koko ^^

Kamis, Desember 15, 2011 0 Comments

Buat Tuhan Yesus = makasih Tuhan, buat keluarga yang telah Engkau berikan buatku *di rumah, skolah, greja. eheheh~*

Buat Ane = ini fiction anime ptamaku (ngambil dari Conan, euy~ XD). Hope you like it!

Buat Lia + Shanen = makasih uda jadi sahabatku. uhuu~ :)

Buat C' Rika = hhe~ makasih uda mbimbing aku buat kenal Tuhan, cc ^^

Buat semuanya = thanks for your love to me~! ^u^

For the readers = have a nice read! giving your comment, please XD


“How shall I sing to God, when life is filled with gladness? Loving and birth, wonder and worth. I’ll sing from the heart. Thankfully receiving. Joyful in believing. This is my song. I’ll sing it, sing it with love...”


“Ai!”


Seorang cowok memanggilku dengan lantang. Mitsuhiko, dialah yang memanggilku. Ia menghampiriku dan berkata,
"Kamu baik-baik saja?”

Aku memiringkan kepala. “Hah? Aku nggak kenapa-napa, kok :O Memangnya kenapa?”

Mitsuhiko menjawab, “Wajahmu tampak pucat. Ehm, kamu serius jadi singer hari ini?”

Aku berkata, “O, jelas dong :3 Aku nggak sabar dari kemarin!”

Mitsuhiko menepuk kepalaku, “Anak pintar XD Aku suka punya adik sepertimu,” katanya sambil tertawa.


“Dan aku juga suka punya kakak sepertimu! :)” timpalku sambil tersenyum. -kakak beradik yang konyol XD-


“Oi, kalian!”

Kak Heiji dan Kak Kazuha (oya, mereka adalah kakak rohani kami) yang baru sampai di sini, langsung menyapa,
Konnichiwa (selamat siang), kakak beradik Tsuburaya! :D”-Kak Heiji (20 tahun)

“Kalian manis sekali :)”-Kak Kazuha (18 tahun)

Aku berkata, “:3 Konnichiwa!* >u< Hayo, jarang-jarang kalian berangkat berdua. Ada apa ini?”

Kak Heiji menjawab, “Oh, nggak apa-apa, kok :D Kami cuma mau persiapan buat persekutuan nanti. Memangnya kenapa, Ai? Oya, tadi kamu dicari sama Conan.”


“Wah, temanku itu memang agresif mendekatimu, Ai! XD ehehehe~ PDKT sama kamu, tuh. Hoahahaha~ “ Mitsuhiko tertawa *ngakak*

“Waduh, ada yang lagi senang nih ^^” kata Kak Kazuha sambil meringis

Aku cuma tersenyum kecil, “Biarkan saja. Jangan seperti Ayumi, dong -o-“” kataku.

“Ai!” *bagus, ada cowok yang memanggilku (lagi)*

“Ya?!” aku menoleh. Si cowok yang sedang ‘dirasani’ *eh, dibicarakan* itulah yang memanggilku. Conan.


“Sini sebentar :) Aku mau bicara sama kamu,” kata Conan sambil tersenyum. Kemudian, dia menyapa 3 orang lain yang bersamaku,
Konnnichiwa, Kak Heiji, Kak Kazuha, Mitsuhiko! :D” sapa Conan sambil tersenyum senang. Dan ia-pun mengajakku ke depan perpustakaan.


-0o0-


“How shall I sing to God, when life is filled with bleakness? Empty and chill, breaking my will. I’ll sing with my pain. Angrily or aching. Crying or complaing. This is my song. I’ll sing it, sing it with love...”


“Ada apa, Conan?” tanyaku penasaran.

Conan tampak salting melihatku. Kemudian, dia menjawab dengan cepat,
“Ng, nggak apa-apa. Aku cuma mau ngomong sesuatu, kok. Ehehehe~ Besok Minggu, setelah persiapan Natal, kamu ada acara nggak?” tanyanya.


“Tanggal 18 besok? Hm... Sebenarnya, sih nggak. Tapi,
 otoosan (ayah) dan okaasan (ibu) nggak memperbolehkan kami untuk keluar rumah sampai jam 9 ke atas. Orang tua kami, kan tegas sekali. Conan, kan tahu,” jawabku (oke, memang orang tuaku sangat tegas. Tapi kalau memang ada sesuatu yang darurat -tersesat di jalan, ada paduan suara, seperti itu deh-, mereka pasti memberi izin).

“Oh, begitu. Padahal aku ingin mengajakmu jalan.”


APA? *mataku melotot*

Conan (tampaknya) merasa dirinya konyol saat berkata seperti itu. Jadi dia segera menambahkan,

“Eh, lupakan saja. Maksudku, aku ingin mengantarmu pulang,” kata Conan.

Aku meringis, “Lho, aku kan pulang sama Mitsuhiko,” kataku.

Conan tampak syok saat aku bilang begitu. Dan saat itulah, HPku berdering dengan riangnya. Ayumi.


“Ai~ Kamu udah sampai belum? Aku lagi otw nih. Tungguin ya :D”-Ayumi

Aku = *syok berat* “Iya, iya~ cepetan!”


“Dari siapa, Ai?” tanya Conan.

“Oh, dari Ayumi, kok. Hehe~ Aku keluar dulu, ya ^^ Harus nunggu, nih. Sayonara!” kataku sambil melambaikan tangan. Conan melambaikan tangannya dengan senyuman.


-0o0-

Dan seperti biasa, Ayumi langsung ngomong hal-hal yang nggak masuk akal *buatku*. Please, deh. Siapa, sih yang tahan kalau kamu terus dijodoh-jodohkan sama orang yang nggak kamu sukai?


“Taraaa~ XD Tuh, lihat! Conan terus melihat ke arahmu loo~ awawaw~”-Ayumi

“-_- *wtf about that*. Terus? Ah, paling kamu yang suka sama dia. Haha!”-aku


“Omong-omong, besok Minggu kamu datang ke gladi kotor Natal, kan?”-Ayumi *makasih, Tuhan. Pembicaraannya beralih ^^*


“XD O, jelas. Eheheheh~ Hayo, kenapa kamu, Ayumi?”-aku
“Biar bisa terus kujodohkan sama Conan! :P”-Ayumi

Plak



Terserah kamu deh.



-0o0-


How shall I sing, and tell my Savior’s story? Passover bread, life from the dead. I’ll sing with my life. Witnessing and giving. Risking and forgiving...

Hari Minggunya, tanggal 18. Semua yang terlibat dalam Perayaan Natal tahun ini datang ke gladi kotor di gereja. Dan Ayumi-pun langsung
 kesengsem *salting, maksudku* saat melihat Conan yang berperan sebagai Yusuf di sana. Ha!

Untungnya *bagiku*, waktu itu aku sedang latihan menyanyi *aku ikut paduan suara* bersama Kazuha-chan. Minggu lalu aku nggak masuk *biasa, tes itu terlalu menguras waktuku -_-*. Jadi, Ayumi-pun juga ikut latihan. Wkwkwk~


“Ai,” tiba-tiba Mitsuhiko memanggilku, “nanti begitu selesai, kita langsung pulang, ya. Aku masih ada PR Biologi yang belum selesai.”

Aku mengangguk, “Oke.”

Dan begitulah. Kami berlatih dan berlatih *dramanya sampai diulang 2 kali. Hoahmm~* sampai jam menunjukkan pukul setengah 9 malam.

“Oke. Hari ini kita sudahi dulu, ya. Makasih atas kesediaannya itu ikut gladi kotor hari ini. O ya. Tanggal 25 besok, di Twilight Resto, jam 11 siang, ada gladi bersih buat malamnya. Buat teman-teman yang nggak bisa datang secepatnya, harap segera beritahu saya, ya. Makasih~” kata Kak Heiji sebagai penutup.

Setelah doa penutup *dan makan malam, walaupun tadi aku dan beberapa temanku sudah makan sewaktu istirahat tadi*, aku dan Mitsuhiko langsung pulang.

“Hati-hati, ya~” kata Kak Heiji dan Kak Kazuha.

“Oya. Belakangan ini ada pencopet di dekat rumah kalian. Tetap waspada, ya. Aku takut kalau ada apa-apa denganmu, Mitsuhiko. Terutama padamu, Ai. Hati-hati di jalan, ya,” pesan Conan dengan cemas.

“Ihiirrr~ Conan mencemaskan Ai! XD” kata Kak Heiji.
“Heiji-kun -3-“” Conan merengut.


“Wahahaha~ XD Kami pulang dulu, ya. Selamat berdebat ria, deh :D,” kata Mitsuhiko sambil tertawa.

Aku berkata, “He’eh! Kami pulang dulu, ya.
 Konbawa! Sayonara***** semua!”

Tapi tampaknya ucapan Conan betul-betul terbukti.

-0o0-

Tinggal beberapa meter lagi, kami sudah sampai di rumah. Untunglah nggak ada yang *tampaknya* mengawasi kami.


“Ayo, Ai. Buka gerbangnya. Biar aku langsung mengerjakan PR-ku. Ampun, PR apa PR itu, 120 soal, dan aku baru selesai ¾-nya -_-“ kata Mitsuhiko.

Aku menjawab, “Iya, iya~ Uh, dingin bener malam ini -o-“”

GRASAK! GRASAK!

Aku menoleh ke arah suara itu. Sesosok manusia melompat ke arah kami.


Ups...

“Berikan apa yang kamu punyai sekarang!” seru orang itu (sebut saja A)

Aku mencengkram kuat lengan Mitsuhiko. Uhh~ Gimana, nih?!

“Memangnya kami seperti orang kaya, ya? Sampai kamu menyuruh kami melakukannya?” tantang Mitsuhiko.

>< jangan, koko~ Waktunya bukan buat main tantangan, nih! Aaa~



BET!

Si A mengeluarkan pisau dari kantongnya. Dia nggak main-main!

“Cukup serahkan buku C*****n S*u* terbarumu! Aku melihatmu membelinya di toko buku. Cepat!” paksa A.
Aku bertanya *dengan kepanikan ekstra*, “Tapi ini dari uang tabunganku sendiri! Apa kamu nggak tega? Aku membelinya karena tugas guruku!” kataku.

Si A menyodorkan pisaunya, “Eh, ini pisau asli, lho. Mau?”

Mitsuhiko memelukku. Dia berkata, “Jangan macam-macam sama Ai!”


Aku menatap Mitsuhiko. Oke, sebagai kakak, baru kali ini dia berkata seperti itu *terharu*.

“Ai,” bisik kakakku itu, “berikan saja padanya. Nanti akan kutukar, deh.”

Aku melotot, “Ini dari tabunganku sendiri, Mitsuhiko! Aku menabung sebanyak 200 yen tiap minggu. Susah banget dapat buku seperti ini,” kataku protes.

Mitsuhiko menjawab, “Sudah. Berikan saja. Jangan khawatir, kalau gurumu bertanya, katakan saja kalau ada kejadian nggak terduga yang membuatmu harus melepaskan bukumu.”

Aku menarik nafas. “Oke,” jawabku sambil menyerahkan buku yang diminta A.
SRET!

Sebuah sabetan melukaiku. Dan si A langsung ngibrit. Tapi anehnya, aku sama sekali nggak merasakan apa-apa. Aku menoleh ke sampingku. Mitsuhiko meringis kesakitan sambil memegang tangan kirinya.

Otoosan!!!
 Okaasan!!! Mitsuhiko disabet!!” teriakku di depan rumah. Orang tuaku *dan beberapa tetangga yang mendengarnya* langsung keluar. Otoosan mengeluarkan mobil, sementara 2 tetanggaku membopong Mitsuhiko ke dalamnya.
-0o0-

How shall I sing to God, when life is filled with gladness? Loving and birth. Wonder and worth...

Rumah sakit memang bukan tempat yang menyenangkan saat ini. Aku melihat ke sekelilingku. Warna putih dan hijau mewarnai dinding bangunan ini. Rumah Sakit Tokugawa Ieyasu menjadi tujuan kami untuk mengobati *eh, menyembuhkan* tangan Mitsuhiko.

Aku menangis sejadi-jadinya selama perjalanan ke rumah sakit. Sementara itu,
 okasaan terus membelaiku dan berkata, “Dia akan sembuh, Ai. Berharaplah yang terbaik untuknya.”

Setelah Mitsuhiko dibawa ke ruang pengobatan, aku dan orang tuaku duduk lemas di ruang tunggu.
 Otoosan bertanya padaku,


“Ai, kira-kira seperti apa kejadiannya?”

Aku yang sudah nggak begitu menangis, kemudian menjawab,

“Seseorang memintaku untuk menyerahkan buku yang kemarin kubeli. Padahal itu dari hasil tabunganku, tugas dari guru Ekonomiku. Otoosan, aku harus bagaimana? Buku itu harus kuserahkan 1 bulan lagi,” kataku cemas.

Okaasan
 yang sedari tadi diam, kemudian berkata,

“Kalau aku tahu siapa yang melukai Mitsuhiko, akan kuceramahi habis-habisan *okasaan adalah psikolog*.”
“Bukan cuma itu. Akan kukuliti dia hidup-hidup! *otoosan adalah manajer perusahaan kerajinan kulit kayu*” kata otoosan dengan geram.

Aku menjawab, “Meskipun demikian, aku tetap mengampuninya. Aku berharap Tuhan memberinya akibat dari perlakuannya tadi.”

Orang tuaku memelukku. “Itulah yang harus kita lakukan. Sebagai terang-Nya, kita harus tetap mengampuni orang yang telah melukai kita. Maaf, Ai. Saking kesalnya aku, aku sampai mau menguliti dia. Tapi memang begitu kenyataannya. Kalau sudah di luar kendali, aku bisa ngomong yang nggak realitis,” kata
 otoosan.

“Tapi kalau aku memang bisa bertemu dengannya, aku akan betul-betul menceramahi dan menasehatinya,” kata
 okasaan. Kemudian dia pergi bersama otoosan untuk membeli minuman.


Aku termenung di kursi. Kalau memang orang yang ingin membeli buku itu, seharusnya, kan nggak perlu sampai menyabet Mitsuhiko. Dia, kan bisa bicara baik-baik...

“Ai, kenapa kamu ada di sini?”

Aku mendongakkan kepala. Conan tampak cemas melihatku.

“Mitsuhiko tadi disabet pisau, Conan,” jawabku lemas, “kamu sendiri kenapa?”

Conan menjawab, ”Oh, aku turut sedih. Semoga nggak ada masalah apa-apa dengannya. Ehm, aku ke sini untuk menengok keluargaku, kok. Tanteku baru ada yang melahirkan hari ini.”


Aku berkata dengan penuh penyesalan, “Ini semua salahku. Kalau tadi aku memburu-burunya pulang, mungkin nggak ada yang akan menyabet Mitsuhiko. Kalau sampai tangan Mitsuhiko harus diamputasi, aku nggak akan memaafkan diriku sendiri,” kataku. Oh, jangan sampai aku menangis lagi...

“Sebentar, sebentar...” Conan menyela, “Memangnya apa yang terjadi?”

Dan kemudian mengalirlah ceritaku tentang itu...


-0o0-


I’ll sing from the heart. Thankfully receiving. Joyful in believing. This is my song... I’ll sing it, sing it with love...

“Jadi begitu?” Conan mengerutkan dahinya setelah aku bercerita. Aku mengangguk.

“Yah, semoga Mitsuhiko nggak kenapa-napa. Aku nggak tahu mau bagaimana lagi kalau semisal dia nggak bisa jadi ketua Youth seperti biasanya,” kataku pasrah.

Tiba-tiba Conan memegang tanganku. Dia melihatku dan berkata dengan mantap. “Dia pasti akan sembuh. Percayalah padaku,” katanya sambil mengangguk kecil.

Aku menarik nafas, lalu menjawab, “Aku tahu. Tapi kalau seandainya tangannya harus diamputasi, bagaimana? Apa aku harus mengamputasi tanganku juga, lalu mendonorkannya pada Mitsuhiko?”

Conan menggeleng-gelengkan kepalanya, “Jangan pesimis begitulah~ Bukannya Mitsuhiko sendiri bilang kalau ada masalah apapun, kita harus menghadapinya dengan optimis? Ehm, kamu mau kita berdoa sekarang, buat Mitsuhiko?” usulnya.


“He’eh. Aku berharap Tuhan memberi yang terbaik untuknya,” jawabku, kemudian berdoa.


Semenit kemudian, orang tuaku kembali, bersamaan dengan keluarnya dokter yang menangani Mitsuhiko.


“Sabetannya cukup dalam. Tapi entah kenapa, kami bisa mengobatinya tanpa perlu dioperasi atau diamputasi. Ini mujizat!” kata si dokter.

Okasaan langsung mengatupkan tangannya dan berkata, “Arigatou gozaimasu, Jesus!”

Otoosan bertanya pada dokter, “Berapa yang harus kami bayar?”

Dokter itu tersenyum, “Anda tidak perlu membayar. Seorang berbaju putih telah membayarnya untuk kami. Dia bilang, bahwa anak Anda adalah kerabat-Nya. Padahal, dia baru saja datang. Saya dapat laporannya dari suster saya,” jawabnya.

Aku dan Conan berpandangan. Dia pasti Yesus! Oh, Tuhan~ Makasih buat semuanya!!

“Mari masuk. Lihatlah keadaannya,” ajak si dokter sambil membuka ruangan.

Mitsuhiko melihat ke arah kami. Kemudian dia menyapa kami, “Otoosan, okasaan, Ai, Conan...”
Orang tuaku tersenyum, “Istirahatlah. Kamu pasti capek. Kita pulang nanti saja, setelah kamu memang nggak ada apa-apa.”

Mitsuhiko berseru, “O ya! PR Biologiku! -3-“ Ah, pulang besok saja, deh. Sudah jam setengah 11 -_-“

Kami tertawa melihat tingkahnya. Setelah tawa mereda, Mitsuhiko berkata,

“Ehm, ada yang mau kubicarakan dengan Ai. Bisa tolong keluar sebentar?” tanya Mitsuhiko.

Orang tuaku, Conan, dan dokter mengangguk. Kemudian, setelah tinggal aku dan dia di kamar, dia berkata,

“Kurasa aku yang kegabahan. Maaf, ya Ai. Kamu jadi repot juga,” kata Mitsuhiko.

Aku menggeleng cepat. “Nggak kok. Aku malah berterima kasih padamu karena kamu sudah menyelamatkanku tadi.
 I’m very grateful to Him. He gives me the best brother in my life!” kataku. Kemudian aku memeluk Mitsuhiko.


Makasih, Tuhan, buat Mitsuhiko yang jadi kakakku. Aku senang dia mau melindungiku.
 You’re the best for me, God!


-0o0-


I’ll sing it, sing it with love...

Tanggal 25 Desember = Natal = SESUATU BANGET! ^^
Minggu lalu, setelah keadaan Mitsuhiko membaik, ia langsung pulang *dan mengerjakan PR Biologi se-abreknya sampai jam 1 pagi* ke rumah. Baginya, kado terindah Natalnya tahun ini adalah kesembuhan tangannya *makasih, Yesus. Udah mau bayar pengobatannya :D*

“Ai!” Ayumi menepuk bahuku saat aku tiba di Twilight Resto sore itu. Ia meringis,

“Aku dengar dari Kak Kazuha. Katanya, minggu lalu kakakmu kena sabetan, ya?”

Oya. Sewaktu perjalanan pulang ke rumah minggu lalu, aku mengirim SMS ke Kak Kazuha tentang peristiwa yang menimpa kami.

Aku mengangguk, “He’eh. Tapi syukurlah minggu lalu dia langsung pulang. Begitu sampai rumah, dia langsung kembali mengerjakan PR-nya. Anak rajin dia XD” jawabku.

Ayumi tersenyum, “Ya~ Aku senang semuanya kembali normal. Ngomong-ngomong, bagaimana dengan bukumu?”

‘Oh, buku itu? Hari ini, aku malah mendapatkannya persis seperti yang kubeli Sabtu lalu. Rupanya Mitsuhiko menepati janjinya. Hahaha~ :D” jawabku sambil tertawa.

Ayumi-pun ikut tertawa. Kemudian, dia berkata, “Oya. Karena kamu sudah sampai, ayo kita ke belakang panggung! Kita, kan harus latihan dulu.”

Aku menjawab, “Eh? Okee~ Mitsuhiko, ayo cepat!”


Mitsuhiko yang sedang berbicara dengan Conan langsung berpamitan *ya nggak persis seperti itulah. Nanti, kan masih ketemu. Uhuu~* dan pergi ke arah kami.
“Latihan sekarang? Uhh, males banget -3-,” kata Mitsuhiko. Kemudian, dia menambahkan, “Oke, oke.. Aku bercanda, kok :D Ayo kita ke sana!” ajaknya sambil menggandeng tanganku.


Writer’s note = hiyaaa~ Aku snang skali sewaktu bisa ngarang cerita seperti ini *berhubung aku nggak punya koko, jadilah aku ngarang begini*. Oya. Aku menyelipkan lirik “How Shall I Sing to God?”. Ehehehe~ Bagiku, itu lagu yang bagus. Dalam setiap keadaan kita, entah itu senang atau susah, kita harus tetap bisa jadi terang-Nya dengan baik. Nyanyikanlah hidupmu dengan kasih dari Tuhan

Oke~ sekian dariku. Semoga dapat menghibur, ya. Gomawo~

Sabtu, 29 Oktober 2011

How Shall I Sing to God?

Sabtu, Oktober 29, 2011 0 Comments

Theme Song at Christmas Day with Remaco - Pemco, Dec. 18th, 2011 ^^ Lovely song!! :3




How shall I sing to God
when life is filled with gladness,
loving and birth,
wonder and worth?
I'll sing from the heart,
thankfully receiving,
joyful in believing.
This is my song;
I'll sing it, sing it with love.

Jumat, 14 Oktober 2011

Give Me Oil in My Lamp O:)

Jumat, Oktober 14, 2011 0 Comments
Give me oil in my lamp, keep it burning, burning, burning
Give me oil in my lamp I pray
Give me oil in my lamp, keep it burning
Burning, burning.
Keep it burning till the light of day


Sing Hosannah, sing Hosannah
Sing Hosannah to the King of Kings
Sing Hosannah, sing Hosannah
Sing Hosannah to the King!