Ketika kasih berarti ‘mengasihi
orang-orang yang terlupakan’, kita dapat merayakan hari kasih sayang dengan
penuh makna :)
Guys, pernahkah kalian berpikir bahwa suatu saat nanti
kalian akan menjadi tua (jadi kakek-nenek)? Pernahkah kalian berpikir bahwa
suatu saat nanti kalian akan mempunyai anak dan cucu?
Well... aku yakin kalo sebagian besar (ato jangan-jangan malah
semuanya?) pernah berpikir seperti itu. Tapiiiii, pernahkah kalian berpikir
juga, bahwa suatu hari nanti orang-orang yang kamu kasihi akan meninggalkanmu
sendirian *konteksnya keluarga nih*? Kamu bakal tinggal di sebuah panti wreda
(panti jompo) tanpa anak dan cucumu?
Perlu kalian tahu, itulah yang ada di pikiran para
kakek-nenek di zaman sekarang (walopun ada di antara mereka yang masih tinggal
bersama dengan anak-cucu mereka). Para kakek-nenek ini kangen sama keluarga
mereka, kebersamaan bersama dengan anak-cucu, tawa dari orang-orang yang mereka
kasihi...yang (sayangnya) nggak bisa mereka dapatkan sekarang.
Karena itulah, Komisi Remaja gerejaku mengadakan hari
Valentine bersama kakek-nenek di Panti Wreda Asih, Solobaru, Sabtu lalu :)
*ketika jomblo bisa merayakan Valentine bersama oma-opa itu... #tsahh*
Praise the Lord with Oma-Opa |
Persekutuan bersama mereka dimulai dengan puji-pujian,
dilanjutkan dengan ucapan terima kasih dari Ibu Esther Karundeng sebagai
pimpinan staf (bener kan? Hehe) Panti Wreda Asih. Di situ beliau juga
menyampaikan tentang salah satu program yang diadakan panti tersebut, yaitu ‘Compassion for Grandparents’.
“Apaan tuh, ‘Compassion
for Grandparents’?”
Dari 15 menit jadi 45 menit :p Yayy! |
Kita bisa mengunjungi mereka, memberikan hadiah, ato cuma
sekadar mengobrol dengan mereka.
Kita juga bisa kok, menabung untuk kebutuhan mereka di panti itu. Kalo tertarik, kalian bisa menghubungi panti tersebut :D
Kita juga bisa kok, menabung untuk kebutuhan mereka di panti itu. Kalo tertarik, kalian bisa menghubungi panti tersebut :D
Setelah itu, Bu Maria Sampyuh yang menyampaikan sebuah
renungan. Haha. Inti renungan kemarin Sabtu itu adalahhhhhhh kita harus
mengasihi orang-orang di sekitar kita (termasuk orang tua dan kakek-nenek
kita), sebelum semuanya terlambat. Oya, Bu Maria mendasari renungan itu dari Amsal 17:17 :)
Selanjutnyaaaaaa, yang jadi favoritku (lol!) :p ngobrol
bareng kakek-nenek! Hahaha. Setiap anak mengobrol dengan setiap kakek ato nenek
yang ada di sana. A
da juga kakek-nenek yang ngobrol dengan 2 anak :)
da juga kakek-nenek yang ngobrol dengan 2 anak :)
Aku ngobrol sama seorang nenek, yang (maaf)
pendengarannya udah jauhhhh berkurang. Jadi aku harus ngomong dalam jarak yang
sangat dekat dengan telinganya .__. Bukan cuma itu, aku juga harus sabar waktu
ngobrol sama nenek ini *saking seringnya beliau
mengulang perkataannya -.- but it’s okay lah for me :)*
Bersabar di dalam mengerti :) |
Dua hal yang paling nggak bisa aku lupain dari beliau
adalah senyumannya dan rasa terima kasihnya kepada Tuhan.
And this is us :)) |
Dan yang kedua, beliau juga bilang kalo beliau bener-bener bersyukur sama Tuhan buat keluarganya yang baik. Walopun suaminya udah nggak ada lagi, anak-anaknya juga cuma kadang-kadang telepon beliau *dan juaraaangggg banget buat ketemu secara langsung. Bahkan ada anaknya yang tinggal di Belanda(/ ._.)/*, beliau tetep bilang kalo semuanya itu udah lebih dari cukup. “Terima kasih Tuhan, terima kasih...”
Mencoba memahami mereka :) |
Thanks God, for
this Valentine day. Let it be our encouragement to keep loving the forgotten
ones :)
Aku memberikan
perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku
telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian
semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu
saling mengasihi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar