Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Senin, 20 Oktober 2014

Don’t be Anxious!

Kemarin Minggu (19 Oktober), K’ Daniel (Koko Pendeta :p lol! Ampun, KoDan wkwk) kotbah di kebaktian. Temanya sih tentang keluarga yang menghayati penyertaan Tuhan ato apa gitu (temanya panjang banget -.- #ups), terus tahu-tahu KoDan ngebahas tentang perbedaan cemas (anxious) dan kuatir (worry) *menurut Pak Joas, katanya. Keliatannya sih Pdt. Joas Adiprasetya. Ehm, bener nggak ya..?*.


Pak Joas bilang, kuatir adalah salah satu perasaan yang berhubungan dengan psikologis seseorang. Misalnya, ada ortu yang mikirin anaknya yang belum pulang dari sekolah. ‘Waduh... anakku di mana ya? Udah pulang ato belum sih? Apa ada kegiatan lain di sekolah ya?’. Tapi kalo cemas, nah ini bukan cuma nyangkut sama psikologisnya doang, tapi juga sama spiritualitasnya. Pokoknya, dikit-dikit cemas, mikir yang enggak-enggak, terlalu berpikiran yang terlalu panjang, blablabla... Dan perasaan cemas ini yang Tuhan nggak pengen ada di dalam kehidupan kita. Iya sih... wajar aja kan kalo kita kuatir sama sesuatu, tapi jangan kebablasan deh ya :p



Terus apa sih hubungannya perasaan cemas sama penyertaan Tuhan?



Guys, orang di zaman sekarang bakal lebih sadar kalo dirinya disertai Tuhan, kalo berkat Tuhan selalu melimpah dalam hidupnya. Kalo hidupnya fine-fine aja, nggak ada masalah, mereka (ato mungkin kita juga?) bisa bilang, “Wah, Tuhan itu baik! Dia selalu menyertaiku! Penyertaan-Nya nyata dalam hidupku!


TAPIIII, kalo ada banyak masalah yang melanda hidupnya, penyakit yang dideritanya nggak sembuh-sembuh, nggak dapet ph terus, nilai-nilai pelajaran/ujiannya turun mulu, pelayanannya tambah susah buat dijalani... kemungkinan besar, mereka (ato bahkan kita!) akan berkata, “Tuhan tidak besertaku! Hidupku banyak masalah, dan Dia tidak hadir untuk menolongku! He makes me disappointed!”



Aduh, Guys... jangan sampe kita jadi kaya’ bangsa Israel yang tegar tengkuk ya :( Tuhan bisa marah banget kalo kita ngomong Dia nggak menyertai kita. Gimana nggak marah, wong setiap hari Dia selalu membangunkan kita, Dia selalu ada saat kita menghadapi pergumulan, dan bisa-bisanya kita bilang kalo God is not here with us! (/ -__-)/


Padahal Dia sendiri adalah Imanuel, yang artinya bahwa Tuhan beserta kita. Guys, Dia bukan Tuhan yang seperti manusia, yang bisa datang dan pergi dari kehidupan kita. Dia adalah Tuhan yang Maha Hadir! Bahkan saat orang lain meninggalkan kita, saat kita merasa sendirian... He is still there with you :) You’re not alone, Guys. Tuhan akan berjalan di depanmu, dan Dia akan menuntun kita untuk tetap berada di jalan-Nya.


Mungkin kita pernah mikir kalo Tuhan mengingkari janji-Nya, waktu Dia nggak segera jawab doa dan pengharapan kita. Padahal nih... Tuhan nggak pernah bohong sama kita! Dia tahu apa yang kita butuhkan, bahkan saat kita belum ngomong ke Dia. Tuhan tahu setiap pergumulan yang kamu hadapi, dan Dia juga tahu arti dari setiap tetesan air mata kita. Dia tahu kalo kita sedang mencemaskan sesuatu, Guys. But please... Biarkan Tuhan yang menuntun langkahmu. Izinkan Dia untuk melakukan kehendak-Nya di dalam hidup kita.
 

Kuatkan dan teguhkan hatimu
Jangan takut dan tawar hati,
s'bab Tuhan besertamu
Kuatkan dan teguhkan hatimu
Tuhan Allah berjalan di depanmu
B’rikan kemenangan
Theme Song Konser Anak GKI Coyudan 2009


Salah satu leksionari (bacaan Alkitab) kemarin diambil dari Keluaran 33:12-23. Di dalam bacaan itu, Musa meminta Tuhan agar Dia menyertai perjalanan bangsa Israel di padang gurun (baru on the way ke Kanaan). Peristiwa itu terjadi setelah Tuhan menghukum bangsa Israel karena mereka menyembah patung anak lembu emas (baca perikop sebelumnya). Dan... Musa merasa cemas. Yes, he was so anxious with Israel’s journey to Canaan after that tragedy (iya, tragedi. Soalnya ada kira-kira 3000 orang Israel yang mati karena menyembah patung itu). Karena itu, Musa memohon kepada Tuhan untuk tetap menyertai bangsa Israel. Pokoknya Musa cemas banget sama perjalanan bangsa Israel kalo Tuhan nggak mau menyertai bangsa itu. Nah, Tuhan udah bilang (berulang kali!) kepada Musa, bahwa Dia akan menuntun bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian itu. Eehhh... Musa tetep aja masih mikir kalo Tuhan nggak mau menyertai mereka. Tapi buktinya tahu sendiri kan ya... God still led Israel on their journey to Canaan :)


So, Guys, jangan ragukan penyertaan Tuhan di dalam hidupmu ya. Kalo kita bener-bener percaya sama Tuhan, dan apa yang kita lakukan itu sesuai dengan kehendak-Nya, Tuhan akan menolong kita dengan cara-Nya. Penyertaan-Nya benar-benar dapat kita rasakan! Dulu aku mah nggak terlalu percaya sama begituan. Tapi setelah dijalani (dan diimani :p), aku jadi bisa ngomong, “God still leads me :) Setiap pergumulan yang ada bisa dijalani, dan aku bisa tetap bersyukur untuk itu”. Kalo bukan Tuhan yang mampu’in dan pimpin, aku bakal tetep ngedumel tiap kali ada masalah :p



Don’t be anxious again, Guys. Ingat, hidup kita ada di tangan Tuhan. Dia pasti menyertai kita. Yang perlu kita lakukan adalah menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya, tetaplah genggam tangan-Nya, dan biarkan kemuliaan Tuhan nyata dalam hidupmu :)


Kemarin setelah KoDan kotbah, kita nyanyi lagu 'Tangan Tuhan yang Pegang' (summon Nathan yang nyanyi lagu ini waktu Paska Remaja Pemuda dulu :v). And I wanna share the lyrics with you :) be blessed!


Tak ku tahu `kan hari esok
    Namun langkahku tegap
    Bukan surya ku harapkan
    Karna surya `kan lenyap
    Oh tiada ku gelisah
    Akan masa menjelang
    Ku berjalan serta Yesus
    Maka hatiku tenang

Reff:    
    Banyak hal tak ku pahami
    Dalam masa menjelang
    Tapi t`rang bagiku ini
    Tangan Tuhan yang pegang

Makin t`ranglah perjalanan
    Makin tinggi aku naik
    Dan bebanku makin ringan
    Makin nampaklah yang baik
    Di sanalah t`rang abadi
    Tiada tangis dan keluh
    Meski susah perjalanan
    G`lombang dunia menderu

Tak ku tau `kan hari esok
    Mungkin langit kan gelap
    Tapi Dia yang berkasihan
    Melindungiku tetap
    Di neg`ri seb`rang pelangi
    Kita k`lak kan bertemu
    DipimpinNya ku bertahan
    Sampai akhir langkahku



Tidak ada komentar:

Posting Komentar