Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Senin, 12 Mei 2014

Tangan Tuhan yang Pegang

Barusan tadi, waktu bangun tidur, aku baca chat dari grup Whatsapp komisi remaja dan beberapa post di Facebook beberapa orang. Dan isinya membuatku speechless.



Salah seorang anggota jemaat kami meninggal karena sakit. Dan beliau bukan anggota jemaat biasa. Dia adalah salah satu orang yang menginspirasi banyak orang (termasuk aku) untuk tetap setia kepada Kristus.




Dulu banget, waktu aku masih kecil, Pak Robert (beliau yang sedang kubicarakan), adalah salah satu guru sekolah mingguku. Dan, uhm.. jujur aku agak ngantuk-an kalo diajar beliau (duh parah ya). Ya wajar sih. Kalo nggak salah, beliau waktu mengajarku itu sekitar 60-an tahun (kurang lebih 10 tahun yang lalu). Sedangkan waktu itu aku masih berusia sekitar 9 tahun.




Tapi waktu itu, yang ada di pikiranku cuma satu,




"Wohhh Bapak ini kok mau ya, ngajar sekolah mingguku? Kenapa yaaaa? :O :O"





Dan ternyata, bukan cuma itu yang membekas di pikiranku.




Beberapa tahun setelah itu, Engkong (kakek) sakit stroke. Dan (bisa dibilang) Engkong belum percaya kepada Kristus sepenuhnya. "Lhohh kok bisa??"



Iya aku sendiri juga nggak tahu, waktu itu aku masih kelas 2 SMP sih. Sewaktu Engkong sakit, aku jadi nggak begitu dekat dengan beliau. Padahal dulu Engkong cukup sering ngajak aku beli makan, pergi ke Jogja (ke rumah sepupuku), ngajak main. Jadi bisa dibilang, aku jadi cucu terdekatnya Engkong kan?




Tapi sedekat-dekatnya aku dengan beliau, tetep aja ada banyak hal yang nggak aku tahu. Salah satunya ya itu, beliau cuma tahu kalo jadi orang Kristen  itu ya harus percaya Tuhan Yesus. Titik. Alasannya? Nggak tahu, pokoknya kudu percaya.




Nah, waktu itulah Pak Robert dan istrinya menolong Engkong untuk bertobat kepada Tuhan. Mereka juga yang mengajari Engkong tentang Kristus. Mereka juga mengajak Engkong dan Emak (nenek) untuk ikut komunitas pertumbuhan (Kambium) di gereja.




Akhirnya, Engkong kembali sehat. Engkong dan Emak mulai ikut Kambium. Tapi, (aku lupa kapan persisnya), waktu masuk Kelas Pertumbuhan, Engkong sakit lagi. Dan akhirnya, tanggal 18 Februari 2011, Tuhan panggil beliau pulang ke sorga.



Walopun begitu, Emak tetap mengikuti Kambium sampai selesai. Uhm, aku bersyukur kepada Tuhan, karena Dia telah mengirimkan suami-istri yang menolong Engkong-Emak untuk mengenal Tuhan lebih dan lebih lagi :) Karena setelah mengikuti Kambium, Emak jadi rajin saat teduh, rajin pelayanan.. Dan lebih bersyukur, karena lewat suami-istri itu, Engkong boleh bertobat sebelum Tuhan panggil beliau pulang.





Dan nggak cuma di situ, Pak Robert juga setia melayani dalam komunitas-komunitas pertumbuhan iman. Hidupnya benar-benar jadi berkat, dan aku yakin, hidupnya juga menginspirasi banyak orang untuk mempunyai kerinduan untuk mengenal Kristus lebih lagi.





Padahal minggu lalu aku sempat melihat Pak Robert dan istrinya berjalan di depan pertokoan yang aku (dan keluargaku) lewati waktu mau ke gereja :'' Dan waktu kebaktian kemarin malam beliau didoakan. Ternyata secepat ini Tuhan panggil Pak Robert...




Beliau sekarang ada di tangan yang tepat. Aku yakin, Tuhan sangat merindukan anak-Nya ini untuk kembali ke pangkuan-Nya, karena beliau telah mengakhiri hidupnya dengan baik. Banyak yang merasa kehilangan, tapi nggak sedikit orang yang diberkati dan terinspirasi untuk hidup seperti beliau.





"Non, Aku nggak mau anak-Ku ini menderita. Dia pun telah hidup seperti yang Aku mau. Makanya Aku panggil dia untuk pulang. Hidupnya telah menjadi teladan untuk banyak orang, termasuk kamu," kata Tuhan waktu aku baca post tentang Pak Robert di Facebook.






Tuhan, terimakasih untuk Pak Robert. Beliau telah meninggalkan teladan kepada kami, agar kami boleh menjadi teladan bagi orang lain untuk mengenal Kristus. Aku percaya, rencana-Mu di balik kedukaan keluarga yang ditinggalkan adalah pelangi sehabis hujan :")





Selamat jalan, Pak. Sampai bertemu di kerajaan Sorga kelak. Bapak telah mengakhiri pertandingan dengan baik, dan telah menjadi teladan bagi anak-anak Tuhan yang masih berjuang di dunia ini.



Banyak hal tak kupahami dalam masa menjelang..
Tapi t'rang bagiku ini, tangan Tuhan yang pegang






Dedicated for Mr. Robert A.M., God's beloved child,
who has called home on May 11th, 2014

2 komentar:

  1. Sampai bertemu di surga, pak Robert :')

    BalasHapus
  2. Rasanya masih nggak percaya kalo beliau udah nggak ada lagi :'' Yess, see you on the eternal Kingdom, Pak :)

    BalasHapus