Buat
yang merasa, aku minta maaf ya :( Tapi aku pengennnn banget supaya kalian sadar
sama yang namanya kekudusan hidup...
Ministry = pelayanan. Pelayanan apalagi
ini Vin??
Woi woi woii.. “sing tenanggg” #my friend says :p pelayanan yang kumaksud adalah pelayanan di rumah Tuhan. Entah itu sebagai Song Leader / Worship Leader, singer, among tamu, operator LCD, pengurus (!!), panitia, multi media, etc (termuask yang biasa usung-usung barang hehe).
“Lah Vinnnn.. kalo pelayanan gitu kan
emang kudu milih orang yang bisa jaga kekudusan hidup to??”
Yahhh.. harusnya gitu .__. Entah di
luar atau di dalem gereja, hidupnya tetep jadi berkat, nggak jadi batu
sandungan. Tapi kenyataannya nggak :| ada yang hidupnya di gereja itu baik,
bisa jadi teladan, banyak orang yang suka sama pelayanannya, ehhhhh... di rumah
malah ngomong kasar lah, kalo di sekolah isinya colut doangg. Haduh duh... Zaman emang tambah edan, yen ora edan ora
keduman -_-
Iya, harus kuakui sih.. aku pun
sebagai pengurus di komisi remaja di gereja juga bisa jatuh dalam dosa. Jangan
lupakan fakta bahwa aku masih manusia, yang masih bisa jatuh dalam dosa karena
masih hidup dalam kedagingan :p wkwkwk... But,
I realize that God wants me to be a blessing for the others :) Dia juga
nggak mau aku malah jadi batu sandungan, padahal aku adalah salah satu
pelayan-Nya, salah satu anak-Nya.. That’s
why I want to keep my purity in every parts of my life, including as God’s servant.
Aku yakin, ada banyak orang yang juga
berpikir seperti itu, termasuk para pelayan Tuhan.
Sayangnyaaaa, zaman
sekarang, nggak jarang ada orang yang kalo di gereja itu hidupnya baik-baik,
rajin kasih persembahan banyak, rajin pelayanan.. tapi di luar gereja? GLOTAK!
Ngomong kasar malah jadi makanan sehari-hari lahh, nyontek aja dilakoni terus,
berani berontak sama bos kerja, kuliah males-malesan, korupsi kecil-kecilan..
Kalo boleh pinjem istilahnya C’ Grace Suryani, gereja sekarang justru jadi perkumpulan orang baik-baik, bukannya
perkumpulan orang berdosa yang udah diselametin! “(/ -_-)/
(C’ Grace, statement itu mak-jleb jleb jleb ._. But I think it’s true...)
Padahal Guys, Tuhan nggak pengen kita
setengah-setengah dalam menjaga kekudusan hidup. Apalagi ketika kamu jadi
pengurus atau aktivis di
gereja/komunitasmu! Wah, ati-ati aja deh kalo mau berbuat dosa, nanti diprotes
sama orang-orang di dalamnya lho :p bukan cuma pembimbingmu, tapi bisa aja
teman-temanmu (yang bukan aktivis) yang protes! -_- Dan itu jauh lebih nyesek, trust me.
Dalam Wahyu 2:2-4 (TB LAI 1974), Tuhan
Yesus berkata kepada jemaat di Efesus:
“Aku
tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu ... Dan engkau
tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu
yang semula.”
Coba kita ingat baik-baik... sewaktu
kita baru pertama kali mengikut Tuhan, bagaimana perasaan kita? Senang kah?
Penuh rasa syukur kah?
Terus, coba ingat saat kita dipercaya
untuk ikut melayani di gereja kita, apapun perannya. Pasti kita akan berusaha
untuk melakukannya dengan sebaik mungkin, ya nggak? :) karena kita nggak mau
ngecewain Dia yang telah mempercayakan pelayanan itu.
Waktu kita masih dipenuhi rasa
keingintahuan akan Tuhan, kita jadi rajin saat teduh, rajin berdoa, bible reading nggak pernah bolong...
Kita jadi rajin belajar juga.. Tiap kali ada pelayanan, pasti langsung
semangat. Waahhh, pokoknya semuanya terasa berubah sebesar 180o!
hehe.
Tapi coba kita liat kehidupan kita
sekarang. Masihkah kita rajin berdoa? Saat teduhnya apa kabar? Bible readingnya jalan terus nggak (FYI,
sampe sekarang aku belum mulai bible
reading lagi :| entah mau mulai dari mana bingung :s)?
Coba bayangin kita lagi LDR-an sama
pacar kita (hacitaciatciatt ><), terus kita udah janjian buat
ditelpon/nelpon kalo udah malem (misalkan aja jam 10 malem). Ehhh, ternyata
kalo jam 09.30 malem itu kita harus saat
teduh! Nah, mana yang lebih penting sekarang, ngobrol 1 jam lebih sama pacarmu,
atau punya quality time bareng Tuhan
waktu kamu saat teduh?
Belum lagi dengan kondisi kita yang
jadi pelayan Tuhan (entah itu pengurus, panitia, aktivis, apapun itu). Apa
motivasi pelayanan kita masih sama, seperti saat kita baru pertama kali
melayani-Nya? Apakah hati kita memang untuk memuliakan Tuhan, jadi berkat buat
jemaat, rindu untuk melayani-Nya semaksimal mungkin... atau mungkin justru kita
hanya ingin mendongkrak popularitas kita lewat pelayanan? *ini jleb lho -_-*
Apalagi kalo kita punya masalah.
Misalnya, waktu kita ngerjain soal-soal UTS, terus kita dapet nilainya padha nggak sesuai sama apa yang kita
mau. Atau kita lagi berantem sama sahabat kita, mood kita malah jadi naik turun (yah labil sih #eh -.-) Apa kita
akan kecewa, bahkan saking kecewanya, kita ngambek ke Tuhan, nggak mau
pelayanan sama sekali?
Well, harus kuakui, aku belum bisa jadi
pengurus yang baik :( kadang kalo dateng rapat aja telat mulu (maafkan saya ya,
temen-temen pengurus, pembimbing, MJ penghubung hehe). kadang juga kurang peka
sama apa yang sebenarnya dibutuhkan anggota komisi remaja juga *so sorry Guys #sigh*. Pernah juga capek
kalo ada konflik dalam pelayanan. Dan masih ada buanyaaaakkkk cerita tentang
pelayanan, kepengurusan, etc. Tapi semuanya itu yang membuatku jadi seperti
sekarang :)
Dan bersyukur banget karena Tuhan kasih
temen-temen yang luar biasa, dengan berbagai macam karakter, sebagai rekan
pelayanan (entah itu dalam kepengurusan, kepanitiaan, ato mungkin waktu
persekutuan rutin) :D mereka terlalu banyak, jadi males nyebutin satu-satu :p
eheh (peace, (‘o’)v). But thanks for them, God. Walaupun sering
banget ada konflik di antara kami, tapi bersyukur karena semuanya menolong kami
(khususnya aku) untuk lebih dewasa dan lebih bisa menerima satu sama lain apa
adanya. Sekali lagi, thanks for
RemPemCo :)
Kalo ngomongin soal pelayanan, aku
jadi inget sama ayat yang pernah dikasih pendetaku waktu pelantikan BPH (Badan
pengurus harian) komisi. Ayat itu diambil dari 1 Korintus 15:58,
“Karena
itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan
giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam
persekutuanmu dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”
Ayat inilah yang selalu menguatkanku
ketika ada masalah yang terjadi di dalam pelayanan. Ketika ada yang
mengundurkan diri dari pelayanan, uhmm.. jujur aku kecewa ._. merasa bersalah
karena nggak bisa mertahanin dia. Tapi Tuhan ingatkan aku lewat ayat itu, bahwa
yang berjuang di dalam pelayanan itu bukan cuma aku sendirian, tapi ada
buanyaaakkkkkkk orang, yang sedang berjuang bersamaku, yang berjuang untuk
membangun tubuh Kristus :)
Kadang si Iblis ngomong gini, “Eh, kamu mana bisa jadi ketua yang becus,
kalo temen-temenmu aja ada yang nggak bisa dihubungi melulu (maaf buat yang
merasa hehe). ... Halahhhh, kamu mana
bisa mimpin komisi remaja-mu, kan kamu bukan orang koleris (FYI, aku
melankolis lho. Belum lagi ditambah kenyataan *kata temenku sih* kalo sisi
plegmatisku bertambah :v). ... Eh Vin.
Ada temen sepelayananmu yang punya masalah, tapi kok kamu nggak tau to? Wah,
jan kamu ini nggak peka ah. Mana bisa kamu jadi panutan yang bener buat yang
lain!”
Haduh kalo udah kaya’ gitu isinya cuma
bisa diem aja -.- dan pernah suatu ketika aku nangis gara-gara diintimidasi
sama kalimat-kalimat di atas tentang masalah temen sepelayanan :( Tapi ya itu
tadi... God gave me strengthness to
through the struggles :)
Waktu awal-awal PDKT sama temen-temen
yang baru masuk remaja aja butuh waktu yang (bisa dibilang) lamaaaaa bangettt
:O :O Rasanya susah banget buat ngajak mereka ngobrol. Susah dijangkau (tapi
untungnya nggak sesusah menjangkau daerah terpencil #eh :p). Tapi, seiring
berjalannya waktu (ciehh eheh), sedikit demi sedikit kami jadi bisa saling
ngobrol. Yang dulunya nggak deket, jadi tambah deket. Yang dulunya diem,
sekarang bisa jadi cerewet. Wkwkwk.. Jesus
puts smiles on our faces :) Perjuangan kami nggak sia-sia hehe. (pesan
khusus buat calon-calon pengurus: bersiaplah
untuk menerima tongkat estafet pelayanan kami yaaa.. karena ke depannya, yang
masuk ke Komisi Remaja bakal punya lebih banyak ‘keunikan’ :P)
Bro and sist, yang terpenting
adalah... jadilah teladan buat temen-temenmu lewat kekudusan hidupmu.
Bertumbuhlah di dalam Tuhan, miliki motivasi yang benar buat melayani, bersatulah
bersama temen-temenmu untuk membangun komunitasmu menjadi semakin serupa dengan
Kristus.
Tetaplah bersabar, dan... selamat
berjuang bersama saudara-saudara seiman untuk membangun tubuh Kristus! :D Reviving the body of Christ! Striving till
the end! ^^ (2 frase yang paling berkesan *setidaknya sampe saat ini*
buatku sepanjang tahun 2014 :D)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar