Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Kamis, 10 Juli 2014

Cuma Label?

Guys, beberapa minggu yang lalu aku ke ultahnya temenku di salah satu tempat makan (entah itu resto ato kafe ato apapun itu). Acaranya bagus sih =)) wkwkwk.. tapi sepulang dari acara itu, waktu aku nunggu jemputan, ada satu hal yang bikin aku syok. Sampe bingung mau ngomong apa.




Salah satu temenku (yang dateng ke acara itu) ngerokok.



Serius ya, ini pertama kalinya aku ngelihat orang yang aku (pernah) kenal, dan aku tahu kalo dia (katanya) Kristen, dan dia ngerokok.



Apa nggak syok coba?





Yang ada di pikiranku cuma satu, “Somebody please take me homeee!!!” >.< gile, mana betah gue di situ haaaa~ *woi kamu, iya kamu, ph-ku besokk~ awas ya kalo kamu sampe ngerokok sepanjang hidupmu! :P* And thanks God, mamaku dateng buat njemput :v wkwkwk...




Guys, satu hal yang nggak bakal aku lupain dari apa yang kulihat waktu itu adalah... Kristen itu ada dua jenis *menurutku sih ehehe*, yaitu cara hidup dan label.



“Label?? Label baju po Vinn??”


Enggakkkk, bukan label baju!! Maksudku, label ‘Kristen’ yang melekat dalam hidup orang yang beragama Kristen!




(coba buka postku di http://eunike-davinia.blogspot.com/2014/06/sungguhan-apa-ktp-doang.html ). Label Kristen itu ada dalam banyak wujud, Guys. Contoh nih.. kalung-anting-gelang-tindik yang berbentuk salib, HP-nya penuh lagu-lagu Kristen, suka bikin status yang ada hubungannya dengan Kekristenan, punya buku-buku Kekristenan (dari tentang teologi sampe tentang pacaran #eh :p), rajin ke gereja, sekolah di sekolah yang dikelola lembaga Kristen, liburan ke holy land (baca: Yerusalem dan sejenisnya. FYI, aku jadi pengen ke holy land juga, tapi sikon nggak mendukung hiks -.-), dst. Coba sebutin lagi Guys, kalo masih ada wkwkwk~



Lahhhh, aku pengen punya anting-anting bentuk salib Vinn. Di HP-ku juga ada banyak lagu rohani~ masa’aku kudu ngehapusin satu-satu??


Tunggu, tunggu bentar :v aku belum selesai woii wkwkwk~


Apa semua yang kusebutkan di atas itu nggak boleh dilakukan oleh orang Kristen?



O jelas boleh :)) itu justru menunjukkan ke orang-orang kalo kita ini orang Kristen. Tapi pertanyaannya, apa cuma sampai di situ aja? Apa cuma dengan atribut-atribut itu, kita bisa disebut Kristen?


NO, Guys! Kalo cuma berhenti sampe di situ, itu sama aja kita ini cuma ngejadiin Kristen sebagai label doang! Dan bukan itu yang Tuhan mau, Guys! Tuhan nggak mau hidup kita cuma berlabel Kristen doang, tapi Dia ingin agar hidup kita benar-benar menghidupi apa yang Dia ajarkan bagi kita :))


Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” – Roma 12:1-2


Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” – Efesus 2:10



Dua ayat di atas menjelaskan betapa pentingnya hidup bagi Tuhan. Kenapa? Karena kita ini ciptaan-Nya, yang harus menaati kehendak-Nya. Tuhan nggak mau kita melenceng dari apa yang Dia kehendaki atas hidup kita. Salah satunya, Dia nggak mau hidup kita cuma setengah-setengah bagi-Nya (Wahyu 3:15). Tuhan nggak mau kita hidup cuma dengan label Kristen, tapi Dia mau agar kita hidup dengan cara hidup Kristen.



Kemarin Minggu (6 Juli), aku kebaktian di satu gereja di dekat rumah om-ku di Jakarta, dan pembicaranya adalah seorang pendeta yang juga jadi pembicara waktu SYC (dan Paska Remaja Pemuda) 2013-2014 lalu :p lol.


Tema kebaktian itu sih ‘Christianity vs. Materialism’. Di situ, pendetanya kasih 1 ilustrasi pembuka sebelum mulai kotbah. Ehm, gini:


Ada seorang pria yang bernama Pak Abu. Setelah kebaktian, Pak Abu menemukan sebuah brosur yang terpasang di mobilnya. Dalam brosur itu ada tulisan tentang sebuah restoran yang baru saja buka, dan ada tulisan, ‘Diskon 80% bagi orang Kristen!’

Kontan saja, Pak Abu berniat untuk mengajak keluarganya makan di sana minggu depan, setelah kebaktian usai. Begitu sampai di rumah, beliau langsung berkata kepada keluarganya, “Minggu depan kita makan besar, ada diskon 80% untuk kita yang Kristen. Jangan lupa ya!”.

Setiap hari, keluarga itu saling mengingatkan satu sama lain tentang diskon besar-besaran di restoran itu. Bahkan saat kebaktian di hari Minggu berikutnya, mereka masih saja saling mengingatkan *duh parahnyo -_-*.

Nah, setelah kebaktian usai, mereka langsung pergi ke rumah makan itu. Di depannya, terpampang spanduk yang bertuliskan, “Diskon 80% bagi orang Kristen!’. O, berarti memang benar tempatnya di situ :p mereka pun masuk ke rumah makan tersebut.

Begitu mereka duduk, Pak Abu langsung berkata kepada keluarganya, “Ayo ayo. Kita makan besar hari ini. Jarang-jarang lho bisa kaya’ gini. Makanlah sepuasnya”. Waktu makan pun, keluarga ini juga makan sebanyak-banyaknya, sampai perut mereka tidak bisa diisi lagi saking kenyangnya.

Waktu ke kasir, Pak Abu kaget seketika. Bukan cuma gara-gara beliau melihat nominal yang tertera di nota, tapi karena tidak ada tulisan ‘Diskon 80% bagi orang Kristen!’. Langsung saja, beliau protes ke kasir tersebut.

Ini namanya penipuan! Bisa-bisanya tidak ada diskon di restoran ini, padahal saya ini orang Kristen!’ protes Pak Abu.

Kasir tersebut menjawab, “Maaf Pak. Tapi diskon itu cuma untuk orang Kristen.”

Pak Abu tambah marah. Dia sampai mengeluarkan KTP-nya sambil menunjuk agamanya yang tertera di situ, sambil berkata, “Kakek saya adalah seorang pendiri gereja, papa saya majelis gereja selama bertahun-tahun, saya juga melayani sejak saya masih muda!! Bukannya itu sudah menunjukkan bahwa saya orang Kristen!?”.

(kasirnya jadi takut sama Pak Abu, Guys :p)

Nah, gara-gara keributan itu, manajer restorannya keluar. Dan manajer tersebut bertanya kepada Pak Abu,

Ada apa ini, kok ribut-ribut?

Pak Abu jawab gini, “Ini lho Pak, katanya di sini ada diskon 80% buat orang Kristen. Lah, saya ini orang Kristen, tapi kok nggak dikasih diskon?? Ini kan penipuan namanya Pak!

Manajernya ngejawab dengan santai :p

Yaaaa~ jadi gini Pak. Setiap orang yang masuk ke restoran ini, kami pantau kelakuannya. Apakah kelakuan mereka menunjukkan kelakuan orang Kristen atau bukan.

Tapi dari tadi, kami tidak menemukan ciri-ciri orang Kristen dalam kehidupan keluarga Bapak. Masuk ke sini, langsung pesan banyak makanan. Bukan cuma itu, tidak ada ucapan syukur dari keluarga Bapak atas makanan yang ada...


Pak Abu langsung speechless :p


Guys, orang melihat kita ini bener-bener orang Kristen ato bukan itu dari tindakan kita, dari kata-kata dan tingkah laku kita. Orang lain melihat kehidupan kita, Guys! Makanya peka dong. Hati-hati kalo buat status, tweet, post, upload gambar-video *FYI, kadang aku juga bikin tulisan gaje sih, masih labil :B*! Dari setiap yang kita ungkapkan, mereka akan tahu apakah kita ini menghidupi Kekristenan dengan sungguh-sungguh, atau apakah ‘Kristen’ cuma jadi label doang di hidup kita.



Soooo.. Christiany is a behaviour, or a label for our life? :)) Jawab dalam hati aja ya hehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar