Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Senin, 05 Desember 2011

Let It Flow *Part 2*

Okee... :D kembali lagii~

“Ken? Hoi! Giliranmu sharing!” Asami membuyarkan lamunan Ken yang *mungkin* masih tertegun mendengar jawabanku.
“Eh? Asami? Eheehe~ Sori, aku agak kaget waktu dengar jawaban Rie,” jawab Ken setelah sadar dari lamunannya.
“:O O... Masa’ sih? Ehem~ Tampaknya, sebentar lagi bakal ada yang jealous, nih XD” kata Asami, sambil tersenyum usil.
Risaburo langsung menoleh. Wajahnya memerah. -_- Eh, ngomong – ngomong, ini lagi ngomongin apaan, sih?

“Asami, jangan sebar – sebar rahasia dong -3-“” Risaburo menggembungkan pipinya *jadi seperti anak kecil XD*
“Hahaha~ Aku bercanda. Tenang saja, rahasiamu aman, kok XD” Asami terbahak – bahak melihat Risaburo.
“Makasih. Kamu memang temanku yang baik :3” Risaburo tersenyum
Ken menoleh ke arahku, “Rie, besok tanggal 2 Desember kamu mau ikut Sola Gracia buat Natal antar gereja se-Yokohama?” tanyanya.

O, ya. Sola Gracia. Nama paduan suara Youth gerejaku. Aku sudah mengikutinya kurang lebih 3 bulan. Banyak hal yang kudapat. Teknik vokal yang baik, lagu – lagu rohani, dan juga teman – teman yang berada di tingkat atasku.

“He’eh :D Aku udah nggak sabar lagi!” jawabku sambil tersenyum.
“Kamu mau kuantar ke sana?”

CTAARRR...

Oke, aku memang jarang diantar ke suatu tempat sama cowok selain oleh Papa. Dan nggak pernah ada yang menawariku untuk ikut bersamanya ke suatu tempat.

masukkan rasa syok, salting, dsb

“Hah? Ehm, entahlah. Aku nggak tahu -o-“ Mungkin aku akan diantar sama Kak Yuuko,” jawabku sambil menyebutkan nama kakak rohaniku. Mana yang lebih baik, langsung menjawab ‘IYA’ dengan polos atau berpikir dulu?
Tiba – tiba Asami menyerocos, “Sudahlah, Rie. Jawab saja iya XD”
"-_- Eh, aku bener – bener nggak tahu ini lagi ngomongin apa lho,” kataku sambil berlagak bodoh.

Risaburo dan Ken langsung salting. Wajah mereka tampak mulas. Mereka melihat ke arah Asami yang terus meringis.

“Asami, sekali lagi kamu bilang, Blackberry Boldmu ada di tempat sampah,” kata Risaburo sambil menunjukkan wajah seram.
Ken tertawa, “Jangan aneh - aneh Risaburo XD"

Aku melihat ke arah jam dinding ruang itu. Astaga -_- udah jam setengah 9 malam *bersyukur aku udah makan malam XD*

“Asami, Ken, Risaburo, aku mau pulang dulu, ya. Udah jam segini,” kataku sambil melihat ke arah mereka.
Risaburo langsung menyahut, “Eh, eh. Jangan, Rie. Nanti kamu kuantar pulang, deh. Habis ini kita doa dulu ya :D”
Ken langsung merengut, “Kupikir kamu nanti bakal diamuki sama mamamu,” katanya.

Dan begitulah. 5 menit kemudian, setelah doa bersama, aku diantar Risaburo pulang. Ken dan Asami mengantar kami sampai ke parkir gereja.

Asami *dengan iseng* menyikut tangan Ken, sambil berkata, “Jangan jealous ya. Hohoho~”
Ken langsung menjawab, “Asami... Risaburo! Temanmu ini kenapa, sih?!”
Risaburo cuma meringis, “Biarin aja, Ken. Nanti dia juga diem kok :D”

1 menit kemudian, aku dan Risaburo sudah menyusuri jalanan di sepanjang gereja.

---

“Rumahmu di sini?”

Risaburo dan aku sudah sampai di depan rumah ber-cat orange dan dihiasi dengan bunga alamanda. O, ya. Itu rumahku.

“Makasih, ya, ehm... Risaburo,” jawabku dengan senyuman. Yang diucapi langsung tersenyum meringis *oke, dia memang suka meringis, kok. Maklum saja, deh*
“Sama – sama, Rie. Ehm... Besok, sewaktu kita mau Natal Youth, aku mau ngomong sesuatu sama kamu,” kata Risaburo sambil menyalakan sepeda motornya.
Aku menoleh dari gerbang rumahku. Apa? Ngomong? Ehm... terserah, deh -o-“
“Terserah Risaburo, deh :) aku masuk dulu ya. Sampai besok!” jawabku sambil tersenyum.

Dan tampaknya, senyumanku langsung membuat cowok itu salting luar biasa (atau itu cuma perasaanku saja? Ha!)


-*-

2 Desember! Natal antar gereja se-Yokohama! :D I love it! :3

O, my joyful. Pam pam pam pam~

Saat aku sedang memakai seragam paduan suaraku (gaun biru muda, dengan renda besar di sekeliling gaun), datanglah SMS dari Ken.

Rie, sorii~ Ak bsok msh tes. Jd nggak blh pergi smp malam. Sori banget ya TT bsok sabtu ceritakan aja acaranya. Ehehe~ - Ken

--“ oke, terus nanti aku berangkat sama siapa?

TIN! TIN! *bunyi klakson di depan rumah mengeong dengan eloknya*

“Rie! Dicari sama temanmu, nih!” Mama – yang sedang memasak kare – langsung masuk ke kamarku, “wah, utsukushii! Kamu cantik, Rie! :D”
Aku meringis, “Makasih, Ma :D” dan segera turun ke teras.

Di sana, aku menemukan (eh, melihat) Risaburo yang sedang menatap ke arah langit. Butir – butir putih itu mulai turun...

“Risaburo? Ada apa?” tanyaku, “tumben datang ke rumahku XD”
Cowok itu tersenyum, lalu melepas kacamatanya yang berkabut. Sambil mengelapnya, ia menjawab, “Aku dimintai tolong sama Ken. Dia nggak bisa menjemputmu, soalnya besok Sabtu dia masih tes.”
Aku menyahut, “Tapi, kenapa dia malah memintamu?”
*whuusss...* Daun – daun mulai rontok ditiup angin.

 Risaburo terdiam sejenak, lalu menjawab, “Maaf. Kamu harus menunggu sampai tanggal 17 besok. Semuanya akan kubicarakan denganmu. Kamu mau, kan?” Dia menatapku dengan lembut.

:o tatapannya benar – benar menusuk. Hm... “Baiklah, aku mau. Jadi, kapan kita berangkat?” jawabku.


-*-

“Waaahh~”

Salju mulai bertebaran di tanah. Gedung yang kami tuju terlihat indah sekali. Carols of Adoration mengalun dari dalam. Ya, itulah lagu yang akan kami nyanyikan.

“Oke, sepertinya kita sampai duluan. Ehm, mau latihan sebentar?” ajak Risaburo sambil menarik tanganku ke sebuah kursi di dekat sini.

Dan kami-pun mulai berlatih lagu itu. Sinar bintang – bintang yang cemerlang, menyambut Kristus yang telah lahir. Datanglah ya, Tuhan yang maha mulia. Datanglah ya, Tuhan yang maha mulia...

Beberapa teman kami mulai datang. Dan seperti biasa, kalau ada cewek dan cowok yang sedang duduk bersama, pasti akan muncul...

“Ihiirr~”
“Lagi ngapain itu?”
“Risaburo lagi deket sama Rie nih!” -plak-

Aku segera menoleh. Oh, lupakan saja, deh -_- Aku cuma berharap hari ini bisa memberikan yang terbaik buat Tuhan...

Risaburo menoleh ke arahku. Sepertinya ia tahu apa yang kurasakan (telepati?). Ia menggenggam tanganku, “Semoga aku bisa bersamamu sampai nanti,” gumamnya.



APA?

Dia ngomong sama siapa, sih?


-*-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar