Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Kamis, 05 Juli 2012

:) Curhat GSM dari Remaja XD


Sebenarnya, nih... Aku mau menulis ini untuk mengisi majalah di gereja. Dan hei! Aku juga ingin kalian membaca tulisan ini. Semoga bermanfaat! ^^
***

Bila anak – anak zaman sekarang tidak mau mendengarkan dan melaksanakan firman Tuhan, siapakah yang akan menjadi generasi gereja? – Anonim

Awalnya, aku tidak mau menjadi seorang guru sekolah minggu.
Alasannya ada banyak. Salah satunya, karena (biasanya) anak sekolah minggu itu sulit diatur.

Tapi, berhubung mama-ku adalah salah satu guru sekolah minggu juga, akhirnya (dengan terpaksa) aku mau untuk menjadi guru sekolah minggu.
Dan... Pada tanggal 6 Mei 2012, aku mulai membantu di sekolah minggu (SM) Betlehem, yang berisi anak – anak kelas 3 SD. Mereka punya banyak sifat – sifat yang (bisa dikatakan) unik.
Ada yang suka mendengarkan firman Tuhan, dan juga mengerjakan aktivitas yang diberikan. Ada yang hanya suka mengerjakan aktivitas. Dan ada juga yang sama sekali tidak tertarik untuk melakukan 2 hal di atas.

Ya ampun.
Bisa dibayangkan, sangat berat untuk menangani 20-an anak, dan hanya dibimbing oleh 5 orang guru (salah satunya hanya datang sebulan sekali).
Ada anak yang suka ramai sendiri di kelas, ada yang sering mengusili temannya, tapi ada juga yang dapat duduk tenang dan mengikuti sekolah minggu dengan baik.
Ada satu pengalaman menarik yang pernah aku dapat dari mengajar di Betlehem.
Tanggl 3 Juni lalu, aku dan seorang guru lainnya menjadi song leader di sana. Dan banyak pemandangan yang kami lihat dari anak – anak.
Ada yang mau ikut bernyanyi, ada yang diam, ada yang lompat – lompat, ada yang menyanyi asal – asalan, dan sebagainya.
Dan jujur, aku belum pernah mendatangi kelas yang (ya ampun), berisik sekali sepanjang sekolah minggu. Tidak heran, kalau kelas ini bisa selesai hanya dalam tempo waktu 1 jam. Biasanya, kelas yang lain bisa selesai jam 10.30.

Saking ramainya, aku butuh menenangkan sarafku :X

Meski demikian, aku senang karena masih ada anak yang menghargai guru sekolah minggunya. Maksudku, mereka mau mendengarkan firman Tuhan, mengerjakan aktivitas, dan punya kelakuan yang baik terhadap orang lain. Dan yah... Kalau mau jujur, aku senang sekali dipanggil ‘Cik Vinia!’, ‘Cicik!’. Ha!

Dan, aku juga tertantang untuk mengajar mereka. Kenapa?

Karena, mereka inilah calon generasi gereja di masa depan. Kalau dari kecil mereka tidak mau mendengarkan firman Tuhan, siapa yang akan melanjutkan gereja ini?
Itu sebabnya, aku jadi tertantang untuk mengajar mereka. Sedikit demi sedikit, aku yakin bahwa mereka akan mulai mengenal Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat mereka itu J
Aku jadi teringat ‘Doa Anak Sekolah Minggu’ – aktivitas mewarnai Anak Sekolah Minggu yang beberapa di antaranya dibagikan kepada jemaat (sebagian jemaat mendapat kartu doa itu yang diikat di sebuah bunga imitasi).

Tuhan, sudah 120 kali aku berdoa meminta pada-Mu.
Agar Tuhan memberikan padaku seorang guru sekolah minggu.

Jangan kirim padaku seorang guru sekolah minggu yang tidak siap.
Jangan kirim padaku seorang guru sekolah minggu yang sering terlambat.
Jangan kirim padaku seorang guru sekolah minggu yang tidak sayang padaku.
Tapi, kirim aku seorang guru sekolah minggu yang baik seperti Tuhan Yesus.

Tidak usah indah suaranya, namun ramah senyumnya.
Tidak usah cantik parasnya, namun menarik pribadinya.
Tidak usah tegap badannya, namun lembut hatinya.
Tidak usah bagus bajunya, namun rendah hatinya.
Tidak usah baik ceritanya, namun Kristus hidupnya.

Agar ketika aku sedih, aku dapat menangis di peluknya.
Ketika aku gembira, aku dapat tertawa bersamanya.
Ketika mama dan papa berselisih, aku dapat berdoa dengannya.

Tuhan, aku ingin yang baik seperti Yesus.

Dan yah... Aku ingin menjawab doa mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar