Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Kamis, 19 Juli 2012

True Story!

Konbawa! :D

Sekolahku libur hari ini (y). Hoahahaha~ XD Lumayan, bisa buat post lagi :)

By the way, aku mau cerita nih, tentang kisah nyata yang terjadi waktu perang Korea. Aku dengar dari pendeta yang berkhotbah di pos jemaat yang menjadi tempat pelayanan Solus kemarin Minggu (15 Juli). Hehe~ :3

***

Jadi.. waktu perang Korea, di sebuah gereja sedang dilaksanakan sebuah kebaktian. Nah, tiba – tiba ada tentara yang menyerbu masuk (n)! Terus, mereka bilang begini,
“Keluarlah dari gedung ini, kemudian ludahilah gambar ini. Kalau tidak meludahinya, kami akan menembak kalian satu per satu!”
Tahu nggak gambar apa yang dimaksud? Itu adalah gambar Tuhan Yesus! Kristus! Sang Mesias itu!
Nah, waktu diancam begitu, semua orang yang ada di dalam gereja keluar dan meludahi gambar-Nya. Gambar Kristus. Mulai dari anak – anak, orang tua, sampai pendeta dan majelisnya (!!).
Itu kaya’ semacam penyangkalan, tahu nggak?
Terus, tinggal 1 orang yang masih ada di dalam gereja. Dia adalah seorang wanita muda.
Wanita itu kemudian keluar, dan berjalan mendekati gambar itu. Tapi, tahu nggak kalian; apa yang dilakukan wanita itu?
Dia mengeluarkan sapu tangannya, lalu membersihkan gambar Kristus, dan dia berkata,
“Sekarang, silahkan tembak saya. Walaupun tubuh saya ini mati, tapi saya percaya bahwa jiwa saya akan tetap selamat di dalam Dia, karena saya tahu bahwa Dia akan menyelamatkan saya. Silahkan tembak saya.”
Dan...
Para tentara itu terkesan pada keteguhan iman wanita ini. Kemudian, ada tentara yang bilang begini,
“Jangan kita tembak wanita ini. Karena, di dalam kondisi tersulit seperti ini, dia masih mengakui imannya. Sekarang, mari kita seret setiap orang yang telah menyangkal Tuhannya ke lapangan untuk ditembak mati!!”


Yaa~ Bukannya aku bilang untuk mengakui iman kita saat diancam saja. Contoh di atas itu nyata lho. Kalau semisal kita juga diancam seperti wanita di dalam cerita itu, bisa saja kalau kita malah ditembak mati. Jadi, pengakuan iman itu nggak mudah. Walaupun begitu, wanita itu nggak takut untuk mengakui imannya pada Kristus. Harus dicontoh! -3-“ Setiap perbuatan dan kata – kata kita harus memancarkan bahwa hanya Kristuslah yang jadi pusat kehidupan kita (y) – copas Kambium :D


***

Bagaimana sekarang? Masih mau untuk 'menyembunyikan' iman kita? Kalau kita memang sudah percaya sama Kristus, bahwa Dialah satu - satunya Juru Selamat kita... Jangan takut untuk mengakui iman kita! Selamat menjadi saksi Kristus ya ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar