Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Kamis, 19 Juni 2014

Too Many Boys Come into My Heart, Whom Shall I Choose?

Beberapa hari ini aku baru baca ‘Banyak Cowok Masuk dalam Hidupku, manakah yang harus Kupilih?’ yang ditulis Michelle McKinney Hammond (Gloria Graffa, Yogyakarta, 2007). Bukunya bagus banget, Girls, khususnya untuk kalian yang baru galau tentang PH :p wkwkwk...




Ada satu bagian yang mengingatkanku tentang Siapa yang jadi my soul’s lover :) Well... Cekidot!!



... Aku bahkan tidak menyadari waktu berlalu. Begitu banyak hal yang terjadi sejak kisah asmara terakhir yang gagal itu. Aku telah mengalihkan perhatian kepada seorang Pria lain. Dia sungguh-sungguh seorang Pria yang Lahir Baru. Dia dapat melakukan segalanya dan melakukannya dengan baik. Dia ahli di bidang hukum, tetapi Dia juga memiliki sentuhan khusus dalam bidang pengobatan. Dia seniman yang hebat, menciptakan warna dan suara yang tidak dapat ditiru. Dia juga seorang terapis yang luar biasa. Setelah beberapa saat bersama-Nya, hati yang hancur dipulihkan, dan ikatan dilepaskan.


Seperti apakah Dia? Dia berasal dari keluarga baik-baik – bangsawan, sebenarnya. Dia begitu tampan, paling tampan dari sepuluh ribu pria. Setia? Dia telah berjanji tidak akan pernah meninggalkanku atau mengabaikanku. Dia selalu ada, jam berapa pun aku menghubungi-Nya. Aku selalu menjadi prioritas utama-Nya. Romantis? Dia telah menuliskan surat cinta terpanjang dalam sejarah – beratus-ratus halaman. Dan, Pria ini kaya raya, kau tahu? Binatang ternak di ribuan bukit adalah milik-Nya dan Dia mau membagikan semua yang dimiliki-Nya denganku. Dia berjanji akan memenuhi semua kebutuhanku sesuai kelimpahan kekayaan-Nya.


Aku begitu bangga menjadi milik Pria ini oleh karena reputasi-Nya. Jika aku berdiri di tengah kerumunan mana pun dan menyebutkan nama-Nya, setiap orang tahu siapa Dia. Dan, Dia tidak takut berkomitmen. Dia sudah pergi untuk mempersiapkan tempat untukku dan mempersiapkan sebuah pesta di mana Dia akan memperkenalkanku kepada Bapa-Nya, yang merupakan Seseorang yang sangat penting. Dan, meskipun memiliki semuanya itu, Dia adalah Pria yang lemah lembut: Dia berdiri di depan pintu dan mengetuk. Dia tidak pernah memaksa memasuki rumahku. Dia dengan sabar menunggu untuk diundang masuk. Tetapi, hal yang paling kusukai dari-Nya adalah kemurahan hati-Nya. Dia begitu murah hati, hingga Dia memberikan hidup-Nya untukku.


Siapa namanya? Ajaib, Penasihat, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai, Yehova Jireh, Yehova Shallom, Yehova Nissi, Yehova Rafa, El Shaddai... oh, nama-Nya begitu banyak. Sesuai dengan hati dan kebutuhanku, aku memanggil-Nya, tetapi paling sering aku cukup memanggil Dia Yesus. Dia segalanya bagiku, dan aku sepenuhnya milik-Nya. ...




Ternyata, Girls, Tuhan kita itu so sweet banget. Romantis-Nya jauh melebihi keromantisannya Romeo terhadap Juliet, cinta-Nya jauh lebih besar daripada cinta pria yang paling murni bagi wanita di belahan dunia mana pun. Jadi bersyukurlah untuk cinta-Nya yang begitu besar bagi kita =))



Waktu baca bagian ini, aku jadi ingat waktu aku pertama kali mulai punya hubungan pribadi dengan Tuhan (HPdT). Dan itu memang belum lama sih.. Hm, mungkin sekitar 3 tahun yang lalu (setelah melalui berbagai peristiwa yang tidak menyenangkan -_-). Tapi ada banyak perubahan dalam hidupku (aku baru nyadar 2 tahun kemudian setelah punya HPdT itu :v).




Contohnya, dulu aku paling susah buat mengampuni. Tapi sejak tahu bahwa Tuhan telah lebih dulu mengampuniku (jadi kaya’ lagu deh :D), aku malah lebih bisa untuk mengampuni (walopun kadang aku males juga :p #ups #jangan tiru). Apalagi mengampuni orang yang pernah bikin aku kesengsem. Huaduhhh! Malah sempet anyel 3 tahun bro! Huahahaha *dulu waktu masih anyel nggak bisa ngomong kaya’ gini dengan entengnya sist :v*. Tapi sejak tahu bahwa luka yang disebabkan rasa anyel-ku terhadapnya akan dipulihkan Tuhan, aku manut. Aku manut buat mengampuninya, dan membiarkan Tuhan memulihkan hubunganku dengannya. Awalnya sakit, Girls. Sakit banget (doain dia aja sampe nangis kejer-kejer gitu #ups :p). Tapi setelah itu jadi plong banget :) wkwkwk~ kalo ketemu dia, aku ya tetep biasa-biasa aja, tetep ngobrol-ngobrol huahahaha.



Anyway, sejak aku punya HPdT, aku justru semakin dibentuk Tuhan. Jadi belajar banyak hal dari-Nya. Dan di situlah aku menemukan satu hal yang membuatku speechless.



Kenapa ya, kok Tuhan mau nyelametin aku dari maut? Kenapa ya, kok Tuhan nggak bosen-bosen sama doa-doaku (yang isinya cuma gitu-gitu aja :v)? Kenapa ya, kok Tuhan sayang banget sama aku, padahal aku ya sering mbeling?”





Di situlah Tuhan bicara di hati aku. Dia bilang gini,


Non, I’m the One and Only who loves you with unconditional love. My love is pure, more than the water that you use to drink.





*glek* Sang Pencipta alam semesta ini mencintaiku (dan mencintaimu) dengan kasih yang tak bersyarat, Girls! Kasih-Nya jauh lebih murni daripada kasih yang ditawarkan co-co dunia ini. Duh Tuhan, romantis banget diri-Mu~ :$ *lebay Vin*





Tapi yang bikin mak-deg lagi adalah kata-kata-Nya setelah itu,



Sebelum kamu bertemu dengan dia yang akan menemanimu sampai kematian memisahkan kalian, apakah kamu siap untuk belajar tentang Aku dan kasih-Ku?





*eng ing eng*






Yes, Lord. I want to learn about You and Your love,” jawabku.



Selama berbulan-bulan berikutnya aku dididik Tuhan lewat saat teduh, bible reading, persekutuan, jawaban Tuhan atas doaku, dan lewat pengalamanku sehari-hari. Dan semuanya itu yang membuatku jadi seperti yang sekarang ini :)




Dulu aku bukan anak yang pinter ngomong di depan banyak orang *kalo sama yang sebaya sih mah bisa. Lah kalo ngomong di depan majelis gereja?? :p*. Status-statusku zaman dulu juga nggak jelas banget *jadi inget waktu stalking-stalking status FB setahun yang lalu, bareng RemPemCo :v*. Dan masih ada banyaaakkkk hal (baca: aib :p) yang aku alami sebelum aku ‘ditangkap’ Tuhan.




Dan sekarang... everything has changed by the Word :) Aku jadi bisa ngomong sama siapa aja, jadi punya visi-misi yang jelas untuk masa depan, dan yang lebih penting dari itu... belajar peka sama yang Tuhan mau. Aku nggak percaya kalo aku akan jadi kaya’ yang sekarang, Girls. Tanpa kasih-Nya, aku nggak akan bisa nulis panjang-panjang kaya’ gini *dan kaya’ post-post lainnya*. Wow. Dan aku percaya, ketika kalian juga menyerahkan hidup kalian di bawah salib Kristus, hidup kalian akan diproses sedemikian rupa untuk semakin serupa dengan Kristus :)




Cuma satu-satunya Pribadi yang mau mencintaiku dengan sempurna. He is Jesus Chirst.



Pi, Papi JC~
Panggilan-Mu kutambahin lagi gapapa kan ya hehe.
Buatku, Papi JC adalah:
Ayah di atas semua ayah yang ada di dunia,
Dokter di atas segala dokter,
Guru di atas segala guru terhebat di dunia,
Penulis cerita cinta yang paling mengagumkan,
Sutradara kehidupan yang luar biasa,
Penuntun jalan yang nggak akan menyesatkan,
Pendengar curhat yang paling setia,
Pembuat alam semesta yang bisa membuat orang-orang ternganga,
...

But the most important is, You’re the lover of my soul.
Ich liebe dich, Mein Gott und Mein Heilland



22:02

18.06.2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar