Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Rabu, 03 Desember 2014

He Gives, He Takes Away...

Sejak beberapa minggu yang lalu, Tuhan ingetin aku kalo hidup seseorang itu ada batasnya. Akan ada waktunya seseorang pulang kembali kepada-Nya.


Tanggal 13 Oktober lalu, Shu-shu-ku (Om dari Papa) meninggal karena sakit paru-paru. Shu-shu-ku itu tinggal di Balikpapan, dan Papaku langsung ke sana saat tahu kondisinya udah parah banget. Rasanya udah telat banget buat bisa nyembuhin dia, apalagi buat bawa dia balik ke Tuhan (panjang banget deh ceritanya). But praise the Lord, Shu-shu-ku ini mau terima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat-nya, beberapa hari sebelum dia meninggal :’)



Kemarin Jumat malam (28 November), adiknya adik kelasku meninggal karena tumor otak. Padahal masih 9 tahun, kelas 3 SD, unyu, cantik :’’ nggak heran banyak yang kaget waktu denger kabar duka itu #sigh



Mungkin banyak yang bertanya, “Kenapa Tuhan memanggil mereka pulang di usia mereka yang masih muda??”. Atau, “Apa Tuhan nggak mikir gimana sedihnya keluarga dan teman-teman mereka waktu mereka meninggal??”, dan sebangsanya.



Guys, Tuhan tahu apa yang terbaik untuk setiap orang yang dipanggil-Nya pulang. Mungkin karena tugasnya di dunia telah selesai, atau karena penyakit yang dideritanya nggak kunjung sembuh, atau karena alasan-alasan lainnya. Tapi sayangnya, nggak semua orang melihat peristiwa itu lewat kacamata Tuhan. Nggak jarang mereka menyalahkan Tuhan atas kepergian orang yang mereka kasihi.




“Kamu nggak paham sih Vin, gimana perasaanku waktu orang yang aku sayangi meninggal!”



“Yang nulis ini nggak peka banget ya!”




Duh jangan mikir gitu Guys .__. Aku pasti juga akan merasa sedih (banget) kalo orang yang aku sayangi meninggal (apalagi secara mendadak). But I believe that God knows better for him. (contoh postnya bisa kalian baca di sini)


Aku jadi inget sama seorang temen SD-ku yang udah meninggal gara-gara sakit usus buntu. Waktu itu aku masih kelas 2 SD, tapi begitu tahu dia meninggal aku langsung nangis (duhh namanya juga anak-anak -.-). Dan gara-gara peristiwa itu, aku pasti langsung panik kalo lihat anak yang udah selesai makan langsung pencilatan (gerak ke mana-mana) ._. soalnya setelah temenku meninggal itu, ada yang bilang ‘nah, setelah makan jangan lompat-lompat ya. nanti bisa sakit perut, ato mungkin kena usus buntu!’ #duh


Emang bukan hal yang mudah untuk merelakan seseorang yang kamu kasihi harus pulang kepada-Nya. Tapi yang harus kita ingat, Tuhan yang memberi adalah Tuhan yang mengambil lagi. He gives and He takes away. Kita ke dunia nggak bawa apa-apa, dan waktu kita kembali pun kita nggak bawa apa-apa. Semua yang kita punya sekarang itu milik Tuhan, jadi kita kudu jaga, kasihi, dan kelola dengan baik :)


Masih padha inget ceritanya Ayub kan? Dia dikasih banyak cobaan sama Iblis, tapi Ayub sama sekali nggak menyalahkan Tuhan. Padahal hartanya waktu itu udah habis, anak-anaknya meninggal semua sekaligus, bahkan dia sakit parah. But what did he say? “God gives, God takes away. Praise the Lord!


Ini juga yang selalu aku ingat, terutama saat aku berada dalam situasi sulit. Apa aku cuma akan bilang ‘God is good all the time!’ waktu kondisiku baik-baik aja? Ato aku akan tetep bilang kalo Tuhan itu baik saat kondisiku kacau balau?




Think again, Guys :) Dan selamat berjuang di dalam membangun harapan dan impian yang hancur itu. Percayalah, Tuhan selalu bersamamu. Yang harus kamu lakukan adalah menyerahkan hatimu, mengizinkan-Nya untuk memulihkannya dari rasa kecewa dan patah hati itu. And... walk with Him, karena Dia tahu apa yang terbaik bagi kita... walaupun saat ini kita nggak ngerti sama apa yang Dia mau :’)



Dedicated to my uncle and Fionna Florencia
Though the people love you,
but The One who hugs you now loves you the most.


See you on the eternal life :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar