Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Sabtu, 05 April 2014

The Question of Journey Mate's Standard

Guten Tag! *baca: selamat siang – bhs. Jerman* :D



Di post sebelumnya aku pernah menyinggung tentang cara-bagaimana-kamu-tahu-seperti-apa-calon-pasangan-hidupmu.And... here is the post!! :)


Beberapa bulan yang lalu, waktu aku lagi galau-galau gaje *baca: nggak jelas*, aku curhat sama kakak KTB (Kelompok Tumbuh Bersama di gerejaku) *thx God, for her :D*. Dan dia kasih aku wejangan, nasehat, wangsit *lhoh* buat aku bisa bener-bener serius mempergumulkan si calon ph :)




Soooo.. Apa aja sih yang harus dipertimbangkan dari calon ph kita??



Well... Kakak KTBku itu bilang gini:


“Waktu kamu ngobrol sama dia (baca: calon ph-mu) itu, kamu juga melihat hidupnya dia.


Apakah dia mengutamakan persekutuan pribadi dengan Allah? Apakah dia punya rasa takut akan Tuhan lebih dari ketakutannya pada manusia?


Dalam hal kematangan pribadi, apakah dia:

1. dapat menyelesaikan konflik-konflik dalam hidupnya dengan cara yang baik? *baik berdasarkan fir-Tu ya :p*

2. menghormati ortu? (sebagai tanda apakah dia bisa menghormati kita atau tidak)

3. seorang yang dapat dipercaya

4. seorang yang percaya diri

5. mau mengerti perasaan orang lain

6. berkomunikasi mengungkapkan perasaannya

7. emosinya cukup stabil

8. ringan tangan (baca: suka membantu, bukan suka ngelakuin kekerasan fisik, apalagi suka nabok :p)?


Dalam hal tanggung jawabnya, apakah dia:

1. secara konsisten dapat menunjukkan tanggung jawab dalam hal studi, pekerjaan, uang, pelayanan, dll

2. bisa melakukan fungsinya sebagai laki-laki (karena aku ce, dan si calon ph co :p kalo kamu co, coba replace kata ‘laki-laki’ di atas jadi ‘perempuan’ :v)?


Lihat juga kalo dia lagi marah kaya’ gimana. Bisa nyelesaiin nggak, bisa mengampuni nggak?




Sejak saat itu aku jadi semakin ngelihat kehidupan co-co di sekitarku #ciehh #sok jadi pengamat #halah hahaha. Dan bener banget lho, standar kehidupan orang-orang (termasuk para co itu) beda-beda. Ada yang merasa kalo ngomong kasar itu suatu hal tabu (because God said that we mustn’t do it!), tapi ada juga tuh yang fine-fine aja ngomong kasar tiap hari -__- ada yang merasa kalo ke gereja itu cuma rutinitas (bahkan ada yang rajin ke gereja cuma buat ketemu sama gebetan #lho), tapi ada juga yang pergi ke gereja karena mereka pengen banget buat bisa bersekutu bersama saudara-saudara seiman mereka *dan Tuhan, tentu saja : v*


Ada juga yang mau aja pacaran putus-nyambung, tanpa memikirkan perasaan pacarnya yang diputusnya -.- tapi ada juga yang betul-betul memegang komitmen untuk nggak pacaran dulu, sampai dia menemukan orang yang tepat untuk jadi teman hidupnya :) Banyak yang mikir kalo “yang penting kan his/her appearance. Urusan karakter nanti aja lah. Masalah kerohaniannya? Waduh, jangan deh! Nanti malah dapet pacar yang kolot, mateng gue!”


Dan masih ada buanyaakkkkkk karakter, hobi, sifat, love language, etc. yang dipunyai tiap-tiap orang (yang nggak mungkin kutulis satu per satu. Gile aje kalo nulis karakter-karakter yang dipunyai 250 juta orang Indonesia. Apalagi kalo sedunia!! :p). Tapi itulah, tiap-tiap orang punya karakter mereka masing-masing, dan kita nggak bisa mengubahnya. Yang bisa mengubahnya cuma kehendak Tuhan atas hidupnya, dan keinginannya untuk berubah. Selebihnya, nggak ada deh :|



Aku bersyukur banget karena masih ada co-co dan ce-ce yang cinta sama Tuhan, yang masih tetep berjuang di dalam kesetiaan mereka sama Tuhan :’’) Godly man/woman itu tambah lama tambah langka, sist and bro. Tapi kalo kita minta sama Tuhan dengan penuh iman, Tuhan pasti kasih kok di waktu yang tepat :)


Sewaktu aku baca chat yang dikirim kakak KTBku itu, aku jadi sadar kalo yang namanya ‘bergumul tentang pasangan hidup’ itu susah banget :O iya, bener itu. Nobody is perfect, right? Tapi ya itulah manusia. Kita kan nggak sempurna, tapi kok ya mau-maunya cari yang sempurna? Kalo seandainya ada manusia yang 100% sempurna, trus kita cinta banget sama dia, and he said, “Sorry, you’re not my type” gitu gimana coba? :p


Bro and sist, syarat-syarat ph itu penting banget. Tanpa adanya syarat tersebut, bisa-bisa kita salah pilih di dalam mencari ph. Dan beberapa standar-standar tersebut bisa kita lihat dari pertanyaan-pertanyaan yang udah kutulis di atas. Contoh aja: kamu mau punya  ph yang hidupnya takut akan Tuhan atau takut sama bosnya? Kamu mau punya ph yang tujuan hidupnya jelas atau gimana? Kamu mau punya ph yang kerinduannya sama sepertimu atau justru malah bertolak belakang darimu? Dst dst.
Salah satu syaratku di dalam mencari ph adalah... dia mendukungku di dalam pelayanan untuk gereja dan (kalo Tuhan menghendakiku untuk masuk jurusan Psikologi tahun depan) dunia anak. I desire to have a journey mate who loves God more than everything in this world. Makanya aku nggak mau main-main sama masa-masa penantian ini :)


Pasti lah ada yang namanya perbedaan pendapat. Dan mungkin bisa aja kalo suatu saat kita sama calon ph kita berantem (dari masalah sepele sampai masalah besar!) :O Tapi sama seperti satu pertanyaan di atas: bisakah dia mengendalikan kemarahannya dengan baik? Bisakah dia mengampuni?



Bro and sist, Tuhan nggak pernah kasih yang buruk ke kita. Tuhan juga nggak pernah kasih sesuatu sama kita terlalu cepat atau terlalu lama. Yang Tuhan kasih ke kita adalah yang terbaik, dan waktunya selalu tepat sesuai rencana-Nya :D Kalo kita mau berserah sama Tuhan, menunggu dengan penuh pengharapan kepada-Nya, dan kalo kita sungguh-sungguh menjaga hidup kita, He’ll give us more than our need :)




Anyway, makasih C' Rika. Chat-mu dulu ku-copas semua :v huahahahahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar