Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Kamis, 06 Maret 2014

Keluarga Kristen di Kamboja

20 Juli 2013. "Remaja dan Penginjilan" -- dpo. Ev. Hendrik Pujiyanto (GKKK Solo Baru)



Well... Ada banyak banget pelajaran yang aku dapat dari persekutuan remaja di hari itu -u-" And they're very important for the mission.


Ehm, salah satu pelajaran yang aku dapat itu dari sebuah cerita tentang keluarga Kristen di Kamboja. Rasanya  jleb banget sewaktu aku denger cerita ini :X



--*--



Seperti yang kita tahu, Kamboja adalah salah satu negara komunis. Di sebuah tempat di negara itu, ada sebuah keluarga Kristen yang tinggal di negara itu.


Setiap pagi, keluarga ini mengadakan altar keluarga (family altar). Dan pada suatu hari, ada sekelompok tentara yang masuk ke dalam rumah mereka dengan paksa saat keluarga ini sedang melakukan family altar.


Salah satu tentara tersebut berkata, "Kami telah mengintai rumah kalian selama berhari-hari. Dan sekarang terbukti bahwa kalian adalah orang Kristen! Jika kalian tetap mempertahankan iman kalian kepada Tuhan kalian itu, kalian akan kami bunuh di tempat ini sekarang juga!"



Keluarga ini langsung menangis saat mendengar perkataan tentara tersebut. Melihat melihat tentara itu mengeluarkan sebuah gambar. Gambar Tuhan Yesus.



Tentara itu kembali berkata, "Jika kalian ingin nyawa kalian selamat, maka ludahi gambar ini. Kalau tidak, kami tidak segan untuk menembak kalian."



Sang ayah maju menuju gambar itu dengan ketakutan. Dan ia... meludahi gambar Tuhan Yesus tersebut.


Sang ayah selamat dari tembakan.



Giliran sang ibu yang mendekati gambar itu. Sang ibu mendekati gambar Tuhan Yesus itu sambil menangis. Ia-pun meludahi gambar itu.


Sang ibu juga selamat dari tembakan.



Kemudian, anak pertama maju mendekati gambar itu. Ia-pun mendekati gambar itu dengan menangis. Dan akhirnya ia meludahi gambar itu juga.


Anak pertama selamat dari tembakan.



Dan yang terakhir, anak bungsu maju mendekati gambar itu. Anak yang berusia 10-11 tahun itu menangis saat berlutut di depan gambar itu. Tapi bukannya meludahi, ia justru membersihkan gambar Tuhan Yesus itu dari ludahan keluarganya dengan bajunya.




*DOR*



Anak bungsu keluarga itu tertembak. Ia meninggal.




-*-


Sad ending, guys :( Tapi aku tersentuh sama anak bungsu itu. Walaupun masih sangat muda (10 tahun kan?), tapi dia benar-benar menjaga komitmennya untuk setia menjadi murid Kristus, bahkan nyawanya menjadi taruhannya :')





Sekarang, coba lihat hidup kita. Kita masih diberi kebebasan untuk membaca Alkitab secara terbuka, membuat status-tweet-post tentang Kekristenan, mendengarkan lagu rohani... tapi kenapa kita sering banget buat nggak menggunakan kebebasan itu sebaik mungkin?

Sedangkan di luar negeri, di mana Kekristenan begitu ditekan, orang percaya harus sembunyi-sembunyi untuk bersekutu bersama saudara seiman mereka, harus siap dipenjara tiap saat...





Guys, bukan berarti aku minta kalian untuk PI dadakan di tempat-tempat yang ekstrim lho ya (jadi inget waktu PA tanggal 17 Nov 2013 yang lalu) :| Tapi aku minta kalian untuk lebih menghargai kebebasan beragama :)



Sulit nggak sih, untuk meluangkan waktu, paling nggak, 15 menit (bagus kalo bisa lebih. hehe) aja untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan?



Ehmm.. kalo pengalamanku sih.. susah -_- banyak godaan *aku masih manusia berdosa ya ._.*. Tapi memang harus banyak berjuang untuk tetap bisa meluangkan (bukan menyisakan) waktu buat bible reading, SATE, doa...




Intinya, jadilah teladan buat orang-orang di sekitarmu. Dunia boleh menganggap kita bodoh karena kita berbeda dari mereka, tapi sekarang pertanyaannya... Kita mau menyenangkan hati Tuhan, atau menyenangkan hati dunia ini? What will you choose? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar