Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Senin, 08 Desember 2014

Giving or Receiving

Guys, kalo kalian sering nonton 'Masha and the Bear', pasti kalian pernah nonton episode mereka waktu Natal. Ceritanya, Santa Klaus yang harus nganterin hadiah ada di jalur kereta yang salah. Masha mainin tuas-rel-kereta yang dilalui Santa Klaus. Dan akhirnya... Santa Klaus kecelakaan *gara-gara jatuh* ._. Trus si Santa Klaus minta tolong ke mereka berdua buat nggantiin dia nganterin kado-kado Natal.


Masha mah seneng banget tuh. Dan akhirnya, mereka berdua nganterin tuh kado-kado. Mereka (baca: kelinci, tupai, landak, rubah, dll. :v) yang dapet kado jadi seneng juga. Sewaktu mereka mau masuk ke rumah (setelah mereka mengantarkan kado), Masha bilang, "Lebih bahagia memberi daripada menerima".



Waktu pertama kali nonton episode itu, entah kenapa aku jadi inget kalo kalimat itu ada di Alkitab. Dan ternyata bener, Guys. Kebaktian Minggu tanggal 30 November kemarin membahas tentang ini (padahal aku baru mikir tentang post dengan tema yang sama. Wohh :O thanks God, and thanks to Ps. Nyoman Widiantara :))




"... Sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima"
(Kisah Para Rasul 20:35)



Waktu itu, Paulus mengadakan semacam perpisahan (farewell) dengan para penatua dari Efesus. Setting tempatnya di Miletus, jaraknya kurang lebih sama kaya' Solo-Jogja (plus minus 60 km). Paulus meminta mereka untuk mengunjunginya di Miletus. Peristiwa itu bisa kalian baca dalam Kisah Para Rasul 20 *saking panjangnya itu cerita :p haha* kalian akan menemukan statement di atas di sana.


Anyway, mungkin ada yang bakal tanya gini, "Ci', Tuhan Yesus nggak pernah ngomong gitu lho! Aku cari di ayat kakinya nggak adaaaa"


Tenang, tenang. Awalnya aku juga mikir gitu kok :p Eh, tiba-tiba Pak Nyoman bilang gini, "Tuhan Yesus memang tidak bilang secara langsung, tapi Dia melakukannya. Dia memberikan teladan kepada kita bahwa memberi dapat membuat kita bahagia."



Pak Nyoman cerita gini.. ada seorang wartawan yang bertugas di Tegal. Karena merasa lapar, akhirnya dia membeli nasi pecel lele. Waktu wartawan itu makan, ada 1 keluarga yang masuk ke dalam warung. Uniknya, keluarga itu pergi ke sana dengan menggunakan... gerobak.



:O #cengoh.com


Si Bapak menghampiri meja kasir dan berkata bahwa dia ingin memesan nasi 2 piring dan 1 ayam goreng. Kemudian, makanan itu diantarkan ke meja keluarga itu.



Wartawan itu (iseng-iseng?) mencoba mendengarkan percakapan keluarga tersebut. Tapi yang membuat dia heran adalah... Bapak itu tidak menyantap makanan yang dipesannya bersama keluarganya. Yang makan hanya istri dan 2 anaknya. Dan anehnya, wajah Bapak tersebut terlihat bahagia (walaupun tetap terlihat keletihan di wajahnya). Bapak itu berkata kepada anaknya,


"Nak, makanlah sepuasnya. Kan, hari ini kamu berulang tahun..."


Wartawan itu terharu, Guys. Entah kenapa dia merasa ikut bahagia saat melihat keluarga kecil itu makan dengan makanan seadanya. Kemudian, dia menuju ke kasir dan membayar makanannya serta makanan keluarga itu. Dia berkata begini kepada penjaga kasir,


"Saya ingin membayar pesanan saya dan pesanan keluarga itu. Oh iya, tolong tambahkan lauk ke keluarga itu ya. Saya juga yang bayar."



See? Bahagia itu sederhana, kok :) kita nggak perlu punya banyak hal untuk bisa bahagia. Ketika kita memberi dengan tulus, orang yang kita beri akan merasa bahagia. Dan kebahagiaan orang tersebut akan membuat kita merasa bahagia juga :)



Baru-baru ini aku diajari Tuhan untuk memberi lewat yang aku punya (baca: uang saku). FYI Guys, setiap menjelang Natal, di gereja ada pohon harapan. Pohon itu berisikan kartu harapan yang dimiliki oleh anak-anak di beberapa panti asuhan. Dan tahun ini, ada tambahan kartu hehe. Kartu-kartu itu adalah (semacam) harapan bantuan dana misi untuk WEC (World Evangelization for Christ) Indonesia. Dari sekian kartu itu, aku memutuskan untuk ikut bepartisipasi dalam kegiatan pohon harapan itu hehehe.


Emang bukan hal yang mudah sih, untuk menyisihkan uang saku demi mewujudkan harapan di kartu yang aku ambil. Aku cuma bisa memberi sedikit (kalo dibandingin sama yang lain, hm.. kurasa apa yang aku beri nggak ada apa-apanya deh :B), tapi entah kenapa aku merasa seneng banget :D


Mungkin kita nggak bisa memberi lewat materi (barang, uang, dll.). Tapi kita bisa memberi lewat pertolongan kita kepada orang lain *catat, bukan kasih contekan ato sebangsanya es :p*, mendengarkan curhatan teman kita, dan masih ada banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan :) memberi itu sederhana. Yang kita butuhkan adalah hati yang mau memberi.


Menerima itu penting, dan dapat membuat kita merasa bahagia. Tapi kita akan lebih bahagia lagi jika kita mau untuk memberi dengan tulus :) teladanilah Tuhan Yesus. He is the best Giver.



Ketika kita tidak dapat memberi dalam bentuk materi,
kita dapat memberi melalui kepekaan dan kerinduan
untuk mendengarkan orang lain


Selamat memberi ya :D

2 komentar: