Follow Me @aoifideco

@aoifideco

Kamis, 18 Oktober 2012

Boy Meets Girl - October 5th, 2012

Konbawa :D 

Maaf karena aku baru bisa menulis catatanku sekarang. Soalnya aku sibuk nih *dasar alibi XD* 

Jumat (5 Oktober 2012) malam, ada seminar di gerejaku. Temanya ‘ Boy Meets Girl’, yang membahas tentang mencari teman hidup dan masa – masa pacaran (y).


--||--


Okee, nggak perlu lama – lama ya :D Aku mulai dengan pertanyaan ini, nih. “Menurut kalian, pacaran itu apa, sih?”

Ehm.. Menurutku, sih.. Pacaran itu membentuk sebuah hubungan khusus antara seseorang terhadap lawan jenisnya, untuk saling mengenal satu sama lain, dan mempersiapkan pernikahan.

Nah, berikut adalah arti pacaran yang dibahas dalam seminar ini.
Pacaran adalah suatu usaha untuk mengenal dan menjajaki seorang lawan jenis sebelum dijadikan pasangan hidup.

Kemudian, apa tujuan dari pacaran itu? :O
1. Mengenal lebih dekat seseorang yang akan dijadikan pasangan hidup
2. Menjajaki apakah kelak bisa hidup bersama.

Pak Nyoman sempat memberi.. memberi.. memberikan petunjuk agar kita dapat membuat kriteria – kriteria calon teman hidup kita. Beliau menyebutnya dengan A-B-C-D-E-F J


A (Age) = Umur
è Bolehkah kita memilih teman hidup yang memiliki umur yang jaraknya jauh dari umur kita?
*Nggak apa – apa, sih. Alkitab nggak melarang, kok. Hehehe~ Cuma konsekuensinya, kemungkinan besar teman hidup kita itu akan memiliki cara pandang yang berbeda dari kita.
*Normalnya, sih... Laki – laki jauh lebih tua daripada perempuan. Oya, coba pikirkan kalau misalnya yang perempuan lebih tua daripada yang laki – laki (istilahnya mbrondong XD)

Mungkin kalau umur mereka masih 20-30an, belum terlihat perbedaan yang mencolok, ya. Tapi, coba lihat kalau umur yang perempuan sudah memasuki kepala 4. Besar kemungkinan kalau si laki – laki akan ditanyai seperti ini sama teman – temannya (kalau lagi jalan – jalan sama si perempuan, yang umurnya jauh lebih tua darinya).

“Eh, A. Siapa yang lagi jalan – jalan sama kamu? Kakakmu, ya?”

#mak-jleb

Itu sebabnya Pak Nyoman menganjurkan agar yang laki – laki lebih tua daripada yang perempuan. Logikanya, nih.. Siapa yang lebih dulu diciptakan oleh Tuhan? Adam, kan? Hehe...

Antara laki – laki dan perempuan, jangan sampai kita memiliki jarak uur yang jauh dengan teman hidup kita. Yah.. Mungkin 1, 2, 3 tahun. Jangan sampai lebih dari 10 tahun, deh :X Ketuaan :S wkwkwk~ #kidding


B (Background) = Latar Belakang
è Ada 2 jenis latar belakang yang harus dipikirkan, nih.

Pertama, ras (maaf, ya. Kalau misalnya ini agak menyinggung perasaan kalian. Tapi, kalau direnungkan memang ada benarnya, sih)

*Bolehkah kita mempunyai teman hidup yang ras-nya berbeda dengan kita? Boleh! Alkitab nggak melarang, kok :D Tapi, ada konsekuensinya. Konsekuensinya itu... Akan ada perbedaan budaya dan bahasa. Makanya bisa saja akan terjadi benturan :X

(Jujur, ya. Aku sendiri nggak pernah mikir sampai ke situ. Makanya, waktu aku dengar itu, aku cuma mlongo :O wkwkwk~ Kaget banget, sih. Tapi beruntungnya, aku bisa jadi lebih hati – hati dalam membuat kriteria teman hidup. Hehehe... ^^)

Kedua, keluarga

*Sistem keluarga kita di dalam keluarga itu berbeda – beda. Wkwkwk~#it’s a fact. Karena itulah, bisa saja akan ada perbedaan di antara kita dengan teman hidup kita – saat akan membentuk sebuah keluarga. Siapkah dengan konsekuensi itu?


C (Character) = Watak / Sifat
è Tuhan menciptakan setiap manusia dengan sifat – sifat yang berbeda. Termasuk sifat kita dengan teman hidup kita kelak.

Nah, siapkah kita untuk menerima karakternya? Siapkah kita untuk dapat saling mengisi karakter yang mungkin kurang darinya? Jangan sepelekan apa itu yang namanya karakter!

D (Devotion) = Kesetiaan – Ketaatan pada kewajiban (Penyerahan Diri)
è Pacaran nggak harus berakhir dengan pernikahan, kok. Tapi, kalau kita sudah memutuskan untuk berpacaran dengan si A, kita harus bersiap untuk diikat :X Kita harus setia!
Kata guru Fisikaku (sewaktu membahas angka penting), kalau kalian pacaran, kan, ya cuma sama satu itu aja, kan? Angka tafsiran juga begitu... Pak Nyoman juga bilang begitu. Kalau kita pacaran, ya ayo buktikan kesetiaan sama pacar kita. Sama si A ya sama si A J


E (Education & Economy) = Pendidikan dan Ekonomi
è Pertama, pendidikan
*Kodratnya, yang laki – laki itu berpendidikan tinggi. Tapi, nggak ada salahnya sih, kalau yang perempuan itu yang lebih tinggi pendidikannya.
NB: Asalkan pendidikannya nggak terlalu drastis jaraknya. Contohnya...
Misalnya si A itu pendidikannya sampai  S3, tapi si B itu pendidikannya cuma sampai SMP. Nah, apa nggak nje-jleg?

è Kedua, ekonomi (eh, status sosial)
*Kalau jarak status sosialnya telalu jauh... wah~ hati – hati, nih. Bisa bermasalah, tuh! :X Siap nggak, kalau kalian punya teman hidup yang nje-jleg status sosialnya?


F (Faith) = Iman
è Walaupun ditaruh di paling akhir, bukan berarti iman itu nggak penting ya J wkwkwk~
*Baca 2 Korintus 6:14, ya :D
*Rasul Paulus telah menuliskan bahwa jangan sampai kita memiliki teman hidup yang tidak seimbang. Maksudnya bukan seimbang tinggi tubuhnya, atau sama – sama terkenal, atau sama – sama keren. Bukan!! Bukan itu!!
Maksudnya ‘seimbang’ itu, sama – sama memiliki iman yang sama J iman yang sama – sama mencintai Kristus, mencintai Tuhan, sudah percaya sama Dia (bahwa Dia adalah satu – satunya Tuhan dan Juru Selamat satu – satunya). Begindong~ XD
*Jangan pernah menjadikan pacaran sebagai sarana penginjilan!! JANGAN SEKALI - KALI DICOBA!! #peringatan keras :X
*Permisi tanya lagi, ya. Kalau misalkan si A itu Katolik, dan si B itu Kristen... Boleh nggak kalau mereka jadi pasangan hidup?
à Kalau ada salah satu yang mengikuti kepercayaan pasangannya sih (misalnya, dari Katolik jadi Kristen. Atau bisa juga sebaliknya) nggak apa – apa. Tapi kalau semuanya bersikeras untuk tetap di dalam kepercayaannya? Di kemudian hari bisa timbul masalah, lho! Kenapa? Karena dasarnya saja sudah beda! :X

-||-
Pilih pacar dengan 2S!! J
1. Seiman
2. Sepadan
à Seiman    = mengaku percaya kepada Kristus. Oiya, jangan lupa kalau gereja dan liturginya bisa berpengaruh sama teman hidup kita. (masih kurang jelas? Comment, please ^^)

à Sepadan    = Perbedaan itu harus bisa saling mengisi, lho yaa J Jangan sampai perbedaan – perbedaan itu terlalu jauh dan menimbulkan masalah ><

--||--

Kalau begitu...

a. Kapan waktu yang tepat untuk berpacaran?
à setelah SMA J Bisa saja sewaktu kuliah sudah pacaran. Soalnya, kalau di SMA itu biasanya cinta monyet. Meski nggak menutup kemungkinan kalau dari SMA saja sudah serius – tentu saja mengarah ke hal – hal yang positif :D

b. Bawa dia dalam doa, kalau dia itu orang yang dikehendaki Tuhan! ^^

c. Waktu untuk pacaran itu tergantung, ya.
à Bisa cepat, bisa lama. Idealnya sih... 2 – 5 tahun. Intinya, jangan terlalu cepat (kalau nggak, nanti nggak bisa mengenal pasangannya lebih dalam), dan jangan terlalu lama (kalau nggak, chemistry-nya nanti bisa hilang. Sewaktu menikah, bisa saja mereka sudah nggak saling cinta lagi #ups)

d. Buatlah syarat dengan urutan ROH – JIWA – TUBUH
à Roh = hubungan si A dengan Tuhan. Apakah dia sudah percaya sama Kristus? Apakah dia melakukan disiplin rohani? Seberapa dalam cinta-nya sama Tuhan? dst... (berkaitan dengan ‘F – Faith’ di awal rangkuman seminar)
à Jiwa = sifat – sifatnya (berkatian dengan ‘A – E’ di awal rangkuman seminar). Apakah sifat – sifatnya bertentangan dengan firman Tuhan? Setiakah dia dalam hal – hal kecil? Bagaimana latar belakang keluarganya? dst...
à Tubuh = buatku, sih... kondisi fisik nggak terlalu penting, ya. Ya... Bersyukur kalau bisa mendapat teman hidup yang kondisi tubuhnya yang ideal J Kalau nggak, ya... Nggak apa – apa. Seenggak – enggaknya, dia nggak meratapi kelemahan fisiknya itu ^^

--||--

Nahh... Kita sudah sampai di sesi 2, nih :D ‘Rambu – Rambu dalam BerpacaranJ - 1 Korintus 6 : 19 – 20
è Tubuh kita bukan milik kita, tapi milik Kristus ^^ Makanya, kita harus memuliakan Tuhan :D Jaga kekudusan dirimu J
è Sekarang, bagaimana caranya agar dapat berpacaran dengan sehat?

1. Harus punya ‘kontrol diri’!
à Jangan kalah sama hawa nafsumu! ><

2. Waspadai waktunya!
à Berpacaran maksimal sampai jam 9 malam
Semakin malam seseorang berpacaran, maka keintiman yang timbul-pun akan semakin besar :X

3. Waspadai tempat berpacaran!
à Berpacaran di tempat terbuka (misalnya di mal, foodcourt, gereja.. Asalkan tempat itu ramai dan tempat itu merupakan tempat yang baik J)
à Tempat yang berbahaya buat berpacaran = KAMAR di RUMAH dan TEMPAT KOS!
à Kalau mau pacaran di rumah, sih nggak apa – apa. Tapi ada batas – batasnya! Maksimal sampai di ruang makan (itu kalau memang diundang makan :9). Mau yang lebih maksimal lagi? Di ruang tamu ajaa~ :D
è Hati – hati terhadap kelemahan pasangan kita!
            1. Laki – laki   = mata dan jari tangan
            2.Perempuan   = kulit dan telinga
è Ingat bahaya-nya! Hamil sebelum nikah/di luar nikah! :X
Makanya, kita harus bisa kontrol diri! Jangan kelewatan!!
è Omong – omong... Apa, sih akibat dari rasa takut dan ragu seumur nikah?
            1. Dihantui dengan rasa bersalah/ragu
            2. Takut terhadap masa depan K

Nah... Sekarang coba baca Amsal 5:21 J hehe~

--||--

Kalau begitu...

a. Bagaimana kalau misalnya ada perjodohan dari orangtua kita? Kita dijodohkan sama kerabat kita – yang belum tentu kita kenal sama dia?
à Bilang terus terang saja sama orangtuamu, tapi ingat! Bilang-nya yang sopan, ya. Hehe~ walaupun kita nggak setuju sama perjodohan itu, tapi percaya deh.. kalau mereka pasti memilihkan yang terbaik buat kita J
      
b. Berdoa untuk teman hidup! ^^ Minta tolong sama Roh Kudus, untuk menuntun kita agar            mendoakan teman hidup kita kelak, yang sesuai dengan kehendak Tuhan.


--||--


Okee.. Sekian dariku. Kalau misalnya ada yang kurang jelas, silahkan comment. Hehehe... J Arigatou gozaimasu mo konbawa ^^ 18.10.2012 – 10:00 p.m

Tidak ada komentar:

Posting Komentar