Guys, beberapa minggu yang lalu aku ke ultahnya temenku
di salah satu tempat makan (entah itu resto ato kafe ato apapun itu). Acaranya
bagus sih =)) wkwkwk.. tapi sepulang dari acara itu, waktu aku nunggu jemputan,
ada satu hal yang bikin aku syok. Sampe bingung mau ngomong apa.
Salah satu temenku (yang dateng ke acara itu) ngerokok.
Serius ya, ini pertama kalinya aku ngelihat orang yang
aku (pernah) kenal, dan aku tahu kalo dia (katanya) Kristen, dan dia ngerokok.
Apa nggak syok coba?
Yang ada di pikiranku cuma satu, “Somebody please take me homeee!!!” >.< gile, mana betah gue
di situ haaaa~ *woi kamu, iya kamu, ph-ku besokk~ awas ya kalo kamu sampe
ngerokok sepanjang hidupmu! :P* And
thanks God, mamaku dateng buat njemput :v wkwkwk...
Guys, satu hal yang nggak bakal aku lupain dari apa yang
kulihat waktu itu adalah... Kristen itu
ada dua jenis *menurutku sih ehehe*,
yaitu cara hidup dan label.
“Label?? Label baju po Vinn??”
Enggakkkk, bukan label baju!! Maksudku, label ‘Kristen’
yang melekat dalam hidup orang yang beragama Kristen!
(coba buka postku di http://eunike-davinia.blogspot.com/2014/06/sungguhan-apa-ktp-doang.html ).
Label Kristen itu ada dalam banyak wujud, Guys. Contoh nih..
kalung-anting-gelang-tindik yang berbentuk salib, HP-nya penuh lagu-lagu
Kristen, suka bikin status yang ada hubungannya dengan Kekristenan, punya
buku-buku Kekristenan (dari tentang teologi sampe tentang pacaran #eh :p),
rajin ke gereja, sekolah di sekolah yang dikelola lembaga Kristen, liburan ke holy land (baca: Yerusalem dan
sejenisnya. FYI, aku jadi pengen ke holy land
juga, tapi sikon nggak mendukung hiks -.-), dst. Coba sebutin lagi Guys, kalo
masih ada wkwkwk~
“Lahhhh, aku pengen
punya anting-anting bentuk salib Vinn. Di HP-ku juga ada banyak lagu rohani~
masa’aku kudu ngehapusin satu-satu??”
Tunggu, tunggu bentar :v aku belum selesai woii wkwkwk~
Apa semua yang kusebutkan di atas itu nggak boleh
dilakukan oleh orang Kristen?
O jelas boleh :)) itu justru menunjukkan ke orang-orang
kalo kita ini orang Kristen. Tapi pertanyaannya, apa cuma sampai di situ aja?
Apa cuma dengan atribut-atribut itu, kita bisa disebut Kristen?
NO, Guys! Kalo cuma berhenti sampe di situ, itu sama aja
kita ini cuma ngejadiin Kristen sebagai label doang! Dan bukan itu yang Tuhan
mau, Guys! Tuhan nggak mau hidup kita cuma berlabel Kristen doang, tapi Dia
ingin agar hidup kita benar-benar menghidupi apa yang Dia ajarkan bagi kita :))
“Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna.” – Roma
12:1-2
“Karena kita ini
buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik,
yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”
– Efesus 2:10
Dua ayat di atas menjelaskan betapa pentingnya hidup bagi
Tuhan. Kenapa? Karena kita ini ciptaan-Nya, yang harus menaati kehendak-Nya.
Tuhan nggak mau kita melenceng dari apa yang Dia kehendaki atas hidup kita.
Salah satunya, Dia nggak mau hidup kita cuma setengah-setengah bagi-Nya (Wahyu 3:15). Tuhan nggak mau kita hidup
cuma dengan label Kristen, tapi Dia mau agar kita hidup dengan cara hidup
Kristen.
Kemarin Minggu (6 Juli), aku kebaktian di satu gereja di
dekat rumah om-ku di Jakarta, dan pembicaranya adalah seorang pendeta yang juga
jadi pembicara waktu SYC (dan Paska Remaja Pemuda) 2013-2014 lalu :p lol.
Tema kebaktian itu sih ‘Christianity
vs. Materialism’. Di situ, pendetanya kasih 1 ilustrasi pembuka sebelum
mulai kotbah. Ehm, gini:
Ada seorang pria yang bernama Pak Abu. Setelah kebaktian,
Pak Abu menemukan sebuah brosur yang terpasang di mobilnya. Dalam brosur itu
ada tulisan tentang sebuah restoran yang baru saja buka, dan ada tulisan, ‘Diskon 80% bagi orang Kristen!’
Kontan saja, Pak Abu berniat untuk mengajak keluarganya
makan di sana minggu depan, setelah kebaktian usai. Begitu sampai di rumah,
beliau langsung berkata kepada keluarganya, “Minggu depan kita makan besar, ada diskon 80% untuk kita yang Kristen.
Jangan lupa ya!”.
Setiap hari, keluarga itu saling mengingatkan satu sama
lain tentang diskon besar-besaran di restoran itu. Bahkan saat kebaktian di
hari Minggu berikutnya, mereka masih saja saling mengingatkan *duh parahnyo
-_-*.
Nah, setelah kebaktian usai, mereka langsung pergi ke
rumah makan itu. Di depannya, terpampang spanduk yang bertuliskan, “Diskon 80% bagi orang Kristen!’. O,
berarti memang benar tempatnya di situ :p mereka pun masuk ke rumah makan
tersebut.
Begitu mereka duduk, Pak Abu langsung berkata kepada
keluarganya, “Ayo ayo. Kita makan besar
hari ini. Jarang-jarang lho bisa kaya’ gini. Makanlah sepuasnya”. Waktu
makan pun, keluarga ini juga makan sebanyak-banyaknya, sampai perut mereka
tidak bisa diisi lagi saking kenyangnya.
Waktu ke kasir, Pak Abu kaget seketika. Bukan cuma
gara-gara beliau melihat nominal yang tertera di nota, tapi karena tidak ada
tulisan ‘Diskon 80% bagi orang Kristen!’.
Langsung saja, beliau protes ke kasir tersebut.
“Ini namanya
penipuan! Bisa-bisanya tidak ada diskon di restoran ini, padahal saya ini orang
Kristen!’ protes Pak Abu.
Kasir tersebut menjawab, “Maaf Pak. Tapi diskon itu cuma untuk orang Kristen.”
Pak Abu tambah marah. Dia sampai mengeluarkan KTP-nya
sambil menunjuk agamanya yang tertera di situ, sambil berkata, “Kakek saya adalah seorang pendiri gereja,
papa saya majelis gereja selama bertahun-tahun, saya juga melayani sejak saya
masih muda!! Bukannya itu sudah menunjukkan bahwa saya orang Kristen!?”.
(kasirnya jadi
takut sama Pak Abu, Guys :p)
Nah, gara-gara keributan itu, manajer restorannya keluar.
Dan manajer tersebut bertanya kepada Pak Abu,
“Ada apa ini, kok
ribut-ribut?”
Pak Abu jawab gini, “Ini
lho Pak, katanya di sini ada diskon 80% buat orang Kristen. Lah, saya ini orang
Kristen, tapi kok nggak dikasih diskon?? Ini kan penipuan namanya Pak!”
Manajernya ngejawab dengan santai :p
“Yaaaa~ jadi gini
Pak. Setiap orang yang masuk ke restoran ini, kami pantau kelakuannya. Apakah
kelakuan mereka menunjukkan kelakuan orang Kristen atau bukan.
Tapi dari tadi, kami
tidak menemukan ciri-ciri orang Kristen dalam kehidupan keluarga Bapak. Masuk
ke sini, langsung pesan banyak makanan. Bukan cuma itu, tidak ada ucapan syukur
dari keluarga Bapak atas makanan yang ada...”
Pak Abu langsung speechless
:p
Guys, orang melihat kita ini bener-bener orang Kristen ato
bukan itu dari tindakan kita, dari kata-kata dan tingkah laku kita. Orang lain
melihat kehidupan kita, Guys! Makanya peka dong. Hati-hati kalo buat status, tweet, post, upload gambar-video *FYI, kadang aku juga bikin tulisan gaje
sih, masih labil :B*! Dari setiap yang kita ungkapkan, mereka akan tahu apakah
kita ini menghidupi Kekristenan dengan sungguh-sungguh, atau apakah ‘Kristen’
cuma jadi label doang di hidup kita.
Soooo.. Christiany
is a behaviour, or a label for our life? :)) Jawab dalam hati aja ya
hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar