Jujur ya. Aku bingung mau kasih judul apa
buat postingan blog kali ini. Udah lama nggak nulis ya, jadi sisi
kreativitasnya udah mulai berlumut *ha ngomong apa aku ini :p hahaha*.
Tanggal 18 Februari kemarin, aku dan
12 anggota PMK ’15 fakultas pergi makan. Kami
butuh refreshing biar kami nggak spaneng
(baca: pusing) lalala~
#maafkanketidakjelasankumanteman :’) Nah, setelah makan-makan dan wefie itu, kami sharing satu sama lain. Dan aku jadi speechless setiap ada yang cerita. Ndengerin pergumulan satu sama
lain, nge-pukpuk, dan merasa teberkati dari sharing
mereka. Kami—mungkin—dikenal orang lain sebagai orang yang bisa tertawa tanpa
masalah. But, no. We have problems.
Aku nggak akan nyebutin siapa punya
masalah apa. Intinya, aku merasa pergumulanku kaya’ belalang di hadapan raksasa
._. Padahal aku sering ngeluh ini dan itu, tanpa tahu bahwa mereka punya
pergumulan yang lebih besar dariku.
Waktu sharing itu, kami juga ngasih tahu pokok doa yang ingin didoakan. And I feel blessed with it :) Nggak
nyangka bisa punya sodara-sodara seiman yang bisa saling menguatkan, mendoakan,
dan mengingatkan. Bersyukur banget karena di samping temen-temen di RemPemCo
(komunitas remaja-pemuda di gereja), ada mereka di kampus :)
Sharing-sharing itu jadi bikin aku inget sama sebuah
ayat yang menceritakan tentang Paulus dan pergumulannya. Baca 2 Korintus 12:1—10 dulu, yuk :) Kalo
udah, perhatiin ayat 7 sampai 10.
“Dan
supaya aku jangan meninggikan diri karena pernyataan-pernyataan yang luar biasa
itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis
untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
Tentang
hal itu aku sudah berseru kepada Tuhan, suapa utusan Iblis itu mundur dari
padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih
karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”
Sebab
itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun
menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam
siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan karena
Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.”
Paulus yang terkenal karena semangatnya
dalam memberitakan Injil juga pernah mengalami pergumulan yang berat. Kalian
bisa baca kisahnya di Kisah Para Rasul dan dalam surat-suratnya. Dia bahkan
meminta Tuhan untuk mengambil “duri dalam dagingnya” itu. Tapi jawaban Tuhan
bener-bener di luar dugaan. Bukannya mengambil duri itu, Dia justru berkata My love for you is
sufficient, because My power will be completed in your weakness. (well, intinya begitu hehe). So, Paulus—dengan kasih karunia
Tuhan—tetep setia melayani Tuhan, sampai akhirnya tiba waktunya untuk
mengakhiri perjuangannya.
Aku nggak tahu apa yang jadi
pergumulan kalian secara spesifik, tapi satu hal yang mau aku bilang adalah...
percayalah kepada Tuhan senantiasa. Oke, kesannya memang klise ya. But this is the truth. Adalah lebih baik
mempercayakan segala pergumulan dan masa depanmu kepada Sang Pencipta—yang
telah mengetahuinya dan akan memampukanmu untuk melewatinya—daripada
mempercayai dirimu sendiri—padahal kamu nggak tahu apa yang akan terjadi ke
depannya. Sesulit apapun pergumulan kalian, percayalah bahwa Dia selalu ada
dengan cinta-Nya yang akan menguatkanmu.
Hubungan pribadi dengan Tuhan
bener-bener perlu banget buat dilakuin, guys
and gals. Tapi ya jangan cuma dateng ke Tuhan waktu ada masalah doang :’)
heheu. Selalu setia bersaat teduh dan berdoa untuk tahu apa yang jadi
kerinduan-Nya atas hidupmu. Lewat pergumulanmu dengan Tuhan, hidupmu bisa jadi
berkat :)
Jadi inget juga sama lagu yang
dibilang Hesti, temen PMK. Jesus, It is
You. Di tengah pergumulan yang kita hadapi, ada Yesus di sana. Dia tahu
kok, kalo kita punya pergumulan. Tapi pertanyaannya, apakah kita bersedia
menjalani pergumulan itu dengan percaya sepenuhnya kepada Tuhan? Atau kita
ingin berjuang sendiri, menganggap bisa melewati semuanya tanpa pertolongan-Nya
(lewat sodara-sodara seiman kita)? Di sinilah peran penting brothers and sisters in Christ. Mereka
yang merantau pasti jauh lebih paham soal ini (tapi aku yang bolak-balik Solo
pun juga sedikit paham kok, apalagi kalo pas nggak bisa balik :’) wkwk
#curhat). Penting banget buat punya komunitas rohani yang bisa meng-handle-mu, apalagi kalo jauh dari
keluarga dan tempat persekutuanmu sebelumnya. Kalo kamu ada masalah lalu
bingung ke mana harus menceritakannya, siapa lagi kalo bukan komunitas
pertumbuhan imanmu? (wahai kalian yang mau merantau, catat ini! huehehe).
“... karena Tuhan tidak pernah
salah...” – Kak Bella, ketua PMK 2013
Cc: Dear Rossy, Atuy, Niken, Jyestha, Tiak, CL, Vinny, Yulia, Anggi,
Hesti, Hanna, Ayas, makasi banyak buat makan-makan plus sharing-nya ^^ kita saling mendukung dan mendoakan yaaa~ buat Ezer,
Prima, Fafa, Dimas, Frans, pankapan kita kumpul full team yuk :D semangat buat kuliah dan dalam aktivitas kalian!
(y)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar