Tak
cukup mulut yang bernyanyi, tak cukup mulut yang memuji... Melakukan firman-Mu,
itulah pujian sejati – Pujian Sejati
Seminggu kemudian, Wataru
diperbolehkan pulang. Meski begitu, aku masih nggak ngerti kenapa dia harus
minggat, dan bisa masuk ke sekolah yang sama denganku *walaupun dalam wujud
Fuyuki Yoshida -__-*
“Kak,” aku duduk di samping
Wataru yang sedang duduk santai di beranda sambil makan waffle.
Dia menoleh. “O, Akane :D
Kenapa?” dia bertanya sambil tersenyum kecil.
Aku meringis. “Nggak apa – apa,
kok. Aku cuma mau tanya sesuatu sama Kakak :3 Tapi, aku takut kalau itu bakal
menyinggung perasaan Kakak :\” kataku.
Dia tertawa, “Hoahahaha~ XD
Nggak, aku tahu kok, kamu mau tanya apa. Hehehe~ Ini pasti tentang alasanku
minggat, dan bisa jadi ‘Fuyuki’ di sekolah, kan?” katanya sambil meringis
balik.
Memang
benar. Dia Fuyuki, sang ketua OSIS di Kimura Yasube Senior High School. Wah...
“Iya :D hehehe~ Kok tahu?”
tanyaku sambil setengah ketawa.
“Karena aku adalah kakakmu dari
dulu XD Hahahaha~” jawab Wataru sambil ngakak.
Dasar.
“Ehm... Jadi kenapa?”
Lalu dia mulai bercerita.